Yuk, Belajar Atur Keuangan Komunitas Dari Lab Belajar Ibu

Debby Febrina Arifin

Editor & Content Creator

@debbyf_

Rahel Humillang

Koordinasi Penulis dan F&B Business Owner

@rahelhumillang

Estimasi membaca: 6 menit

Hai Ibupreneur semua!

Tidak dipungkiri yah bahwa dewasa ini makin banyak ibu yang memiliki beragam profesi. Dengan zaman yang semakin berkembang dan kemudahan teknologi, tidak sedikit ibu yang menjalani double job.

Ibu rumah tangga nyambi jualan? Bisa.

Ibu bekerja nyambi freelance? Bisa.

Ibu rumah tangga yang juga berbisnis dan berkecimpung di komunitas sosial? Bisa juga, dong.

Seperti narasumber kita kali ini yaitu Ibu Annisa Anindita Zein atau yang akrab disapa Ibu Dita. Menjadi seorang Ibu Rumah Tangga, ternyata Ibu Dita yang juga lulusan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB ini turut terjun di komunitas sosial gagasannya yaitu Lab Belajar Ibu.

Lab Belajar Ibu adalah komunitas yang dibentuk Ibu Dita sebagai salah satu bentuk pengabdiannya sebagai seorang awardee beasiswa LPDP. Ibu Dita yang saat itu merasakan kegalauan saat proses transisi dari lulusan Master menjadi seorang Ibu Rumah Tangga mengungkapkan bahwa ketika itu ia merasa ilmu yang didapat tidak berguna karena ia harus berkarir dari dalam rumah.

“Maka dari itu, aku coba untuk berkarya dengan Lab Belajar Ibu ini. Harapanku adalah agar ibu-bu, yang berkarya di rumah maupun publik, punya ruang untuk mengembangkan keilmuan atau kegemarannya mengulik suatu topik. Disini, Lab Belajar Ibu fokus meningkatkan kemampuan menulis Ibu, membantu Ibu mengamalkan ilmu melalui kegiatan volunteer pendidikan, serta membantu Ibu untuk semangat sekolah lagi.”, ujar Ibu Dita ketika ditanya tentang tujuan di balik terbentuknya Lab Belajar Ibu.

Wah, keren sekali ya!

Kegiatan Komunitas Lab Belajar Ibu

Tidak hanya fokus pada core dan kegiatan komunitas, Ibu Dita pun juga fokus pada hal-hal pendukung bergeraknya Lab Belajar Ibu, salah satunya adalah finansial. Meskipun Lab Belajar Ibu adalah komunitas non profit, tapi Ibu Dita berusaha untuk profesional dari awal pendirian.

Lantas, bagaimana ya cara mengatur dan mengelola keuangan organisasi maupun komunitas sosial seperti Lab Belajar Ibu?

Ibu Dita memberikan tips jitu yang bisa Ibupreneur ikuti agar ibu makin jago atur keuangan. Apa saja ya kira-kira?

#1 Sistem yang Jelas (bendahara, pencatatan, rekening, posko)

Sejak awal mendirikan Lab Belajar Ibu, Ibu Dita ingin melakukan seprofesional mungkin, termasuk sistem dalam komunitasnya. Dalam hal mengelola keuangan komunitas, Ibu Dita mencoba membuat sistem yang jelas dan transparan, seperti penanggung jawab keuangan, cash flow keuangan komunitas, rekening, hingga alur pembayaran ketika komunitas mengadakan acara.

“Mungkin menurut orang lain, ngapain sih komunitas non profit detail banget urusan dana. Tapi buatku sistem yang jelas itu penting di awal. Mungkin di awal kita tuh masih kecil, tapi kalau ternyata menjadi komunitas besar dan sistem yang ada itu gak jelas, udah pasti bakal bikin ribet di masa depan.”, jelas Ibu Dita.

Nah, meskipun komunitas masih kecil tapi jangan anggap sepele soal sistem ya, Bu!

#2 Buat Rekening Komunitas

Tips yang kedua adalah membuat rekening tersendiri untuk mengelola keuangan komunitas.

Untuk hal ini prinsipnya sama dengan keuangan bisnis yaitu jangan pernah mencampurkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi maupun keluarga di dalam satu rekening, karena hal tersebut akan rawan membuat keuangan menjadi bocor sana sini.

Apalagi jika berhubungan dengan komunitas yang erat kaitannya dengan kepentingan orang banyak, hal ini menjadi wajib karena dibutuhkan adanya transparansi dalam pengelolaan dana komunitas.

Untuk rekening komunitas, ternyata ibu Dita mempercayakannya kepada bank Jago. Karena dengan Jago ibu tidak perlu banyak rekening. Ibu bisa membuat kantong jago khusus untuk keuangan komunitas ibu, seperti yang Ibu Dita lakukan.

Pake Jago jauh lebih mudah dan praktis!

Baca juga: Kantong Jago Bikin Kelola Anggaran Bisnis Jadi Mudah dan Praktis

Ibu Ketika Mau Mengatur Keuangan Komunitas

#3 Buat Pos Anggaran

Selanjutnya adalah membuat pos-pos anggaran.

Ibu Dita bercerita bahwa meskipun Lab Belajar Ibu bukan komunitas besar, namun ia serius menekankan pentingnya sistem keuangan yang jelas dan rapi, salah satunya adalah membuat pos-pos anggaran.

Misalkan ketika Lab Belajar Ibu membuat suatu acara. Untuk sumber dana, Ibu Dita menjelaskan bahwa beberapa acara mengandalkan commitment fee dari partisipan, meskipun ada juga acara yang memang gratis dan tidak dipungut biaya. 

Dari uang commitment fee ini, bendahara mengatur semuanya dengan memasukkan ke pos-pos anggaran. Sebagian besar masuk ke pos anggaran untuk acara dan sisanya untuk kas operasional komunitas.

Dalam membuat pos anggaran ini, Ibu Dita membuat shared pocket. Jadi disini Ibu Dita dan bendahara bisa saling memantau pergerakan arus kas. Uang yang masuk dan yang keluar, semuanya bisa dipantau dengan jelas dan transparan.

Tapi gimana ya caranya membuat shared pocket? Jangan khawatir, Ibu Dita punya solusinya. 

Jadi untuk shared pocket Lab Belajar Ibu ini, Ibu Dita menggunakan aplikasi dari Bank Jago! 

Tampilannya seperti ini nih bu…

Kantong Bersama Lab Belajar Ibu

“Untuk Lab Belajar Ibu sendiri masih menggunakan shared pocket, sehingga semuanya terintegrasi dalam satu pocket tersebut. Dan bila ingin digunakan untuk acara-acara besar Lab Belajar Ibu, bisa menggunakan kantong terpisah agar uang tidak tercampur.”, kata ibu Dita.

Shared pocket atau yang biasa disebut Kantong Bersama bisa digunakan untuk mengelola keuangan komunitas ibu. Uang yang sudah disisihkan untuk keperluan komunitas ini bisa dialokasikan untuk membiayai pengeluaran komunitas ibu loh!

Ibu mau ganti nama Kantong Bersama ini sesuai dengan nama komunitas ibu? Bisa banget dong bu! 

Seperti yang Ibu Dita lakukan, beliau mengganti nama kantongnya menjadi “Lab Belajar Ibu”  supaya lebih mudah memantaunya. Setelah itu ibu tinggal masukin budget ke kantong bersama komunitas ibu deh!

Jadi transparansi tetap terjaga karena masing-masig anggota dapat memantau riwayat transaksi. Selain itu, Kantong Bersama juga dapat diatur batas penggunaannya. Dengan itu, pengeluaran yang tidak semestinya juga dapat di minimalisir yah bu.

Baca juga: Mau Makin Jago Mengelola Operasional Bisnis? Gunakan Kantong Bersama

#4 Tunjuk Anggota yang Dipercaya Sebagai Bendahara

Setelah membuat sistem keuangan, rekening dan pos anggaran yang jelas, Ibu bisa menunjuk satu orang yang ibu percaya sebagai penanggung jawab keuangan nih.

Ibu Dita pun melakukan hal yang sama di Lab Belajar Ibu. Hal ini dilakukan salah satunya untuk menjaga transparansi keuangan komunitas. Tidak hanya bertugas untuk mengelola keuangan komunitas, namun bendahara juga bersama mengawasi cash flow.

#5 Pencatatan it’s A Must!

Pencatatan cash flow, adalah sebuah kewajiban bagi Ibu Dita. Penting banget bagi komunitas baik profit atau nonprofit dalam mengatur arus kas ini, apalagi sudah ada commitment fee di dalamnya.

"Commitment fee ini sifatnya gak rutin bu, karena Lab Belajar Ibu merupakan komunitas non profit. Jadi commitment fee ini ada setiap melakukan acara saja. Misal saat mengadakan kelas webinar, untuk non member kita kenakan commitment fee.", ujar Ibu Dita.

Walaupun gak rutin, namun pencatatan uang keluar dan masuk wajib banget yah bu!

Nah menyangkut hal ini, Ibu Dita sangat concern dengan arus kas dimana ada pemasukan dan pengeluaran dana. Dengan bank Jago, ibu bisa memantau arus kas dengan cara download e-Statement bulanan. Karena disini semua pencatatan keuangan ada dengan rapih dan gak ada informasi yang tertinggal.

Bedanya sama cetak di buku tabungan adalah, ibu gak perlu antri lagi di teller loh bu. Selain itu kalau buku tabungan hanya mencetak nominal uang masuk dan keluar saja, tidak ada keterangan dgunakan untuk apa. Namun dengan download e-Statement di aplikasi Jago, ibu bisa mendapatkan detail pengeluaran keuangan ibu.

Dan karena ini shared pocket atau Kantong Bersama, semua member di kantong ini bisa akses juga deh!

Baca juga: Nggak Perlu Lagi Repot ke Bank buat Cetak Buku Tabungan: Ini Solusi Praktis ala Jago

Wah banyak banget yang bu hal yang bisa dipelajari dari Lab Belajar Ibu bersama dengan Ibu Dita. Ibu jadi makin jago dan tahu bagaimana cara mengelola keuangan, baik komunitas profit maupun non profit

Jangan lupa ibu juga bisa memanfaatkan fitur aplikasi dari bank Jago untuk mengelola keuangan komunitas ibu agar lebih rapi dan praktis. Memang ya, aplikasi Jago membuat semua jadi jago urus keuangan.

Ibu belum punya aplikasi Jago? Download aplikasi Jago sekarang yuk bu!

Belajar Atur Keuangan Komunitas dari Lab Belajar Ibu


Share:

Artikel Terkait

Self-Development - Jan. 14, 2023

Support System Komunitas, Bikin Ibu Lebih Damai! Tips dari Ibu Aleima Asuh Diri

Baca selengkapnya >
Self-Development - March 5, 2023

5 Cara Membagi Waktu Agar Ibu Bisa Bekerja Dari Rumah Sambil Mengasuh Si Kecil

Baca selengkapnya >
Cek Artikel Serupa

Comments

Add a Comment




Berlangganan

Jangan kelewatan artikel dan berita terbaru agar #Ibumakinjago ngatur cuan, jalanin bisnis, dan ngurus keluarga.

© 2023. Persembahan Ibu Punya Mimpi dan Bank Jago