Selepas jadi Ibu, jelas prioritas hidup berubah ya. Saat ini, anak menjadi yang utama sedangkan hal lain bisa turun jadi ranking kesekian, termasuk hobi, pola tidur, bahkan mimpi Ibu.
Waktu, tenaga, dan uang adalah tiga modal yang bisa jadi investasi kita dalam hidup. Jelas setiap orang punya suratan jumlahnya yang berbeda. Tapi kita selalu takjub mendengar cerita sukses dari seorang yang punya keterbatasan. “Kok bisa yah dia dengan kondisi seperti itu, terus jadi kayak sekarang”.
Atau terheran-heran, “Ih kurang apa lagi coba dia, malah jadi aneh aneh gitu”, ketika lihat orang lain yang resourceful, punya semuanya, tapi bermasalah dalam hidupnya.
Jadi bukan seberapa banyak, kunci kebahagiaan itu mengenal diri dan bisa fokus memenuhi yang kita butuhkan.
“Mereka yang punya kemampuan baik untuk fokus, relatif imun terhadap terbulensi emosi dalam hidupnya” - Daniel Golemann dalam bukunya ‘Focus, The Hidden Driver of Excellence’
Termasuk gejolak emosi yang galau, minderan, overthinking, iri dengki, imposter syndrome, dan perasaan negatif lainnya yang sering muncul karena ada tekanan dari diri maupun luar. Misal nih, rasa insecure yang dominan abis liat Instagram atau Linkedin orang lain. Hayo, siapa yang bisa relate?
Nah, bagaimana kita memfokuskan tenaga, waktu, dan uang biar selalu selangkah lebih dekat sama mimpi kita?
Eh tapi sebenarnya mimpi Ibu apa sih? Udah tahu belum? Jangan-jangan hingga saat ini Ibu masih bingung nih apa sebenarnya mimpi Ibu. Gimana kita bisa fokus kalau pemandangan di depan aja masih blur, titik yang kita tuju masih baur.
Ibaratnya nih, bensin udah full tapi gak tau pengennya apa, jadi muter-muter dulu sayang kan yah. Pun begitu dengan kita, coba yuk kenalan dengan diri sendiri!
Jangan-jangan mimpi pengen sekolah lagi ke jenjang S2 atau S3 cuma karena lihat kiri kanan. Padahal sebenarnya bukan itu yang paling mendekatkanmu dengan hidup impianmu.
Sekolah lagi tentu jelas manfaatnya ya, tapi ada investasi uang, tenaga, terutama waktu yang gak sedikit apalagi ditengah keterbatasan kita. Jadi pastikan dulu nih, benarkah sekolah lagi adalah impianku dan pilihan terbaik?
Dalam kehidupan kita akan selalu ada pilihan, untuk bantu ibu menentukan pilihan yang memang membuatmu selangkah lebih dekat ke mimpi, coba tanya tiga hal ini dulu deh:
Bahkan pertanyaan ini bisa ditanya ketika mau memutuskan beli sofa baru, tas terkini, sekolah lagi, pilah pilih komunitas, menentukan nonton drakor or gak, dan lainnya. “Duh, kok lelah yah hidup itu harus dipertanyakan mulu, kapan mau senang-senangnya”
“Fisika sederhana. Alam cenderung ke arah kekacauan. ‘Fokus’ memaksakan ketertiban. Jadi fokus membutuhkan energi. Orang enggan melakukannya walaupun kita tahu akan memberikan kesenangan,” - Edward Harllowel, psikiater dan instruktor di Harvard Medical School selama lebih dari dua puluh tahun.
Pantes yah bu, ngajarin anak buat fokus itu syusaaah banget. Ternyata kita sebagai orang dewasa juga masih harus berlatih. Nah, kabar baiknya bu, fokus itu seperti otot yang bisa kita latih terus supaya jadi kuat.
“Focus is a mental gym, you need to train it” - Daniel Goleman
Scientifically proven loh kalau orang yang terbiasa berlatih fokus melalui meditasi itu bagian otak yang berperan untuk fokusnya jadi lebih aktif dibandingkan yang tidak rutin meditasi. Nah apakah itu sholat atau meditasi lainnya, kemampuan fokus bisa dilatih, bisa kita coba nih, dan diteruskan ke anak kita.
Nah, fokus ini baru bisa dilakukan ketika kita sudah mengenal diri. Kejelasan ini membantu kita menentukan prioritas, seperti di kelas Mengenal Diri dari Ibu Punya Mimpi yang sudah membantu ratusan Ibu untuk kembali mengenal dirinya kembali. Sebuah fenomena yang umum ketika Ibu merasa kehilangan jati diri akibat perubahan besar dalam pola hidup, prioritas hidup setelah menjadi Ibu.
Di kelas ini, Ibu akan diajak buat menggali tentang value apa yang terpenting bagi diri, what kind of a bigger life that you want? Definisi kehidupan yang terasa utuh itu akan berbeda buat setiap Ibu. Dari sini Ibu akan dipandu buat membuat value-based schedule, jadwal diri yang bantu Ibu untuk fokus menjalankan hanya aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan values diri. Strategi ini sangat powerful loh bu buat bantu kita meminimalisir kecenderungan buibu buat sibuk, menghabiskan waktu dan energi, tapi berasa gak dapet sesuatu untuk diri.
Itu dari sisi waktu dan energi, lain lagi di kelas keuangan Mommy and Money yang kemarin Ibu Makin Jago gelar. Mimpi pun butuh modal kan ya bu? Nah di kelas ini kita diajak buat melakukan prioritas keuangan sesuai tujuan hidup.
Bisa di personalized biar makin dekat dengan hati. Seperti cita-citaku pengen Umroh plus ke Aqso, fotonya ya mesjid Aqso biar makin kerasa greget. Tiap top up ke kantongnya mata berbinar ngebayangin bisa menjejakkan kaki disana, nyess bu.
Di Jago app ku juga ada Kantong pendidikan, traveling, dan pembuatan rumah, dan itu adalah mimpi-mimpiku. Ada juga nih kantong bersama suami, seperti Kantong ‘Rumah’ buat bangun rumah di Lembang, Bandung. Cita-citanya sih pengen punya airbnb, yaah jadi juragan kontrakan juga bisa. Karena mimpiku bareng suami bisa menikmati hari tua dengan penghasilan aktif.
Benang merah dari kelas-kelas diatas? Fokus sama apa yang paling mendekatkan kita dengan mimpi diri.
Menurut Daniel Goleman, ada tiga tahap buat kita terus berlatih fokus:
Perubahan prioritas ketika menjadi Ibu adalah sebuah perjalanan terbesar bagi Ibu bertumbuh. Bisa jadi musim ini ketika anak masih batita, aktivitas kita didominasi kegiatan bareng anak, aktif belajar tentang parenting, menikmati masa-masa golden year anak.
Lalu semakin besar kita bisa punya lebih banyak waktu, tenaga dan uang buat mengejar mimpi diri. Apa yang kemudian jadi prioritas Ibu? Cuma ibu yang tahu. Kenali diri, buat strategi pengembangan diri, dan fokus menjalani aktivitas harian mu yang berkontribusi terhadap hidup impianmu.
Bijak menggunakan waktu, energi, dan uang yang dimiliki untuk selangkah lebih dekat ke mimpimu. Selamat berlatih bu.