Hobi Gambar Bisa Jadi Cuan? Simak Tips Dari Ilustrator Komik Ibu!

Viprilla Andita Widhaswari

Penulis Artikel & Founder "Rekah"

@viprilala

Estimasi membaca: 6 menit

Setelah menjadi ibu, kalau dipikir-pikir hidup kita menjadi banyak berubah ya, Bu. Mulai dari pola pikir, prioritas, sampai tujuan hidup. Banyak hal yang perlu kita pertimbangkan saat memutuskan sesuatu. Salah satunya adalah keinginan resign setelah memiliki anak. 

Tapi, siapa sangka setelah memutuskan resign ternyata masih banyak kegalauan yang datang. Apakah ini wajar? Wajar banget kok, Bu. Ada masanya kita kembali mengenal diri kita setelah menjadi Ibu. Mengatur lagi rencana-rencana yang ingin kita lakukan.

Saat ini Ibu ada di fase yang mana nih? Apakah lagi bertanya-tanya setelah resign mau ngapain, resign karena pengen switching ke pekerjaan lain yang lebih fleksibel, atau galau pengen "comeback" kerja setelah hiatus cukup lama?.

Muncul pertanyaan besar yang selalu muncul saat ingin memulai sesuatu yang baru yaitu,

"Aku harus mulai darimana?" 

Coba mulai dari apa yang Ibu suka dan Ibu bisa. Awalnya, kenali dulu hal yang Ibu suka. Ibu suka menulis? Ibu bisa mulai dengan menulis di platform media sosial yang Ibu punya. Atau hobi gambar ilustrasi? Bisa juga upload hasil gambar Ibu di Instagram pribadi. Siapa tau nanti ada yang melirik untuk ajakin Ibu kolaborasi dan bisa menghasilkan cuan.

Yuk, baca juga: Jago Menambah Penghasilan dari Hobi? Kenapa Enggak!.

Mengenali Hal yang Ibu Suka

Seperti pengalaman Ibu Yasmin, Ilustrator Komik Ibu, yang juga menambah penghasilan dari hobinya menggambar ilustrasi. Siapa nih yang follow akun instagram Komik Ibu? Kalau baca setiap episode Komik Ibu ini suka bikin ketawa ya karena tokoh Ibu sangat mewakili cerita keseharian Ibu-Ibu yang menggemaskan.

Ibu Yasmin bersama tokoh Komik Ibu

"Bisa dibilang kebetulan. Aku dari kecil emang suka gambar tapi nggak serius. Jadi,  gambar kalo pas bengong atau bosan. Aku pun dulu nggak kepikiran buat melanjutkan (hobi gambar) ke pendidikan yang lebih tinggi.", jawab Ibu Yasmin saat ditanya tentang alasannya menjadi ilustrator.

"Waktu itu anakku lagi sakit, jadi rewel terus, aku iseng aja ajak gambar di kertas, ternyata dia suka dan terhibur. Akhirnya anak sering minta digambarin, dari situ jadi keterusan gambar.", lanjut Ibu Yasmin.

Ibu Yasmin adalah Ibu dari dua orang anak, lulusan Teknik Industri yang sebelumnya berprofesi di bidang corporate planning dan marketing analyst.  Awal tahun 2021, Ibu Yasmin memutuskan resign dan berencana ingin mencari pekerjaan lain yang masih sesuai dengan experience-nya. Tapi ternyata susah menemukan pekerjaan yang fleksibel karena Ibu Yasmin ingin tetap memiliki banyak waktu dengan anak-anak.

Di tengah perjalanannya mencari pekerjaan yang sesuai, Ibu Yasmin bertemu dengan teman-teman yang berprofesi sebagai freelance illustrator. Dari situ Ibu Yasmin jadi mendapat wawasan baru tentang profesi tersebut dan ternyata bisa menjadi salah satu pilihan karir.

Dari Hobi Jadi Cuan

"Aku mulai bikin akun instagram khusus untuk gambar, tapi aku gembok karena waktu itu belum pede. Tujuannya untuk galeri gambar pribadi aja." jelas Ibu Yasmin.

Setelah Ibu Yasmin merasa lebih percaya diri, akun instagram gambar tersebut akhirnya open for public. Ibu Yasmin mulai berkenalan dengan beberapa ilustrator dari dalam maupun luar negeri. Dari situlah, Ibu Yasmin mendapatkan pencerahan lagi tentang profesi ini bahwa ternyata ada lho sistem komisi. Jadi, kita bisa dapat penghasilan jika ada orang yang memesan gambar sesuai permintaan mereka.

"Awalnya masih ragu untuk mencari uang di sini, karena kalo ilustrator luar negeri dibayarnya dollar jadi saat diubah ke rupiah komisinya lumayan, sedangkan di indo sendiri menurutku saat itu kurang oke (komisinya). Akhirnya aku mulai berhitung, worth nggak ya".

Walaupun belum yakin akan terjun menjadi ilustrator, Ibu Yasmin mencoba menawarkan ke teman-temannya untuk digambar dengan tarif seadanya karena ingin mencoba menggambar dengan style sendiri.

Kemudian datang tawaran kerjasama dari teman untuk brand baju renang anak. Dari project itu, Ibu Yasmin jadi sadar, ternyata bisa juga bekerja sama dengan brand dan menghasilkan fee lebih banyak karena merupakan commercial project.

Setelah beberapa kali merasa ragu, akhirnya Ibu Yasmin yakin untuk menekuni profesi freelance illustrator secara profesional melalui project Komik Ibu. Saat ini Komik Ibu juga lagi kolaborasi dengan Ibu Makin Jago, lho!

Hasil Karya Ibu Yasmin

Modal Awal jadi Freelance Illustrator

Awal memulai hobi gambarnya Ibu Yasmin hanya menggunakan kertas dan pensil, bahkan tanpa alat pewarna. Namun, karena memang lebih tertarik menggambar digital akhirnya memutuskan membeli tablet dengan alasan lebih fleksibel jika mau menggambar kapanpun dan dimanapun.

"Aku selain suka gambar, juga suka baca buku. Dari lama punya rencana beli e-reader, tapi setelah dipikir sayang kalo sekedar e-reader aja, kenapa nggak sekalian beli tablet jadi bisa untuk gambar juga.", cerita Ibu Yasmin.

Tablet ini menjadi investasi alat kerja freelancer pertama miliknya. Ibu Yasmin mengaku bahwa ini adalah good investment karena berkat tablet ini makin rajin menggambar. Ibu Yasmin membuat target setidaknya harus menggambar lima menit setiap hari, yaaa walaupun akhirnya kebablasan jadi berjam-jam karena memang ini kegiatan yang Ibu Yasmin suka.

Ibu Yasmin juga menjelaskan bahwa aplikasi bawaan untuk menggambar di tablet tersebut mempunyai komunitas, para ilustratornya bisa saling support karya masing-masing. Berkat hal itu Ibu Yasmin mengaku jadi semakin terasah sense gambarnya. Wah, seru ya! Jadi kebayang kalo punya komunitas dengan ketertarikan yang sama, Ibu  bisa memanfaatkan fitur arisan di Aplikasi Jago untuk nabung beli tablet. Ibu bisa baca juga: Arisan Cara Menabung Efektif.

"Mulai aja dulu. Konsisten dulu setiap hari, cuma lima menit nggak apa, nggak selesai nggak apa, yang penting dilakukan. Investasi ke alat yang praktis dan mudah untuk dibawa dan dilakukan, misal sketchbook dan pensil atau tablet. Niat ditambah eksekusi yang mudah itu kunci konsisten.", saran Ibu Yasmin.

"Buuu, aku tertarik jadi freelance illustrator tapi aku belum punya alatnya nih. Mau nabung beli tablet tapi kepikiran tanggungan biaya yang lain. Gimana ya tips ngatur uangnya?"

Siapa yang punya keluh kesah yang sama? Yuk, simak tips ala Ibu Yasmin biar Ibu makin jago mengatur keuangan!

Mulai dari tahun kemarin, Ibu Yasmin sedang belajar menerapkan Kakeibo untuk mengatur keuangan keluarganya. Kakeibo sendiri merupakan metode pencatatan keuangan yang dilakukan para Ibu di Jepang sebagai bendahara rumah tangga. Tahu nggak, Bu, bahkan metode ini sudah ada sejak tahun 1904 lho dan pencatatan dilakukan secara manual. Ibu bisa baca juga : Atur Uang dengan Kakeibo.

Tapi, di era digital seperti sekarang ini tentunya Ibu ingin yang praktis dong. Nah biar gak repot-repot lagi, ibu bisa menerapkan Kakeibo secara digital loh bu. tentunya dengan menggunakan aplikasi Jago semua jadi lebih praktis!

Berikut langkah-langkah Kakeibo yang dilakukan oleh Ibu Yasmin:

#1 Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran

Mencatat pemasukan dan pengeluaran adalah hal yang sangat penting di Kakeibo, tujuannya biar keuangan kita nggak boncos. Sekarang pencatatan keuangan jadi lebih praktis menggunakan aplikasi Jago. Nggak perlu lagi capek-capek  nulis di buku, deh! 

Ibu Yasmin menghitung pemasukan dari total gaji suami (tetap) dan hasil pekerjaan freelance-nya. Karena penghasilan freelancer tidak tentu, biasanya Ibu Yasmin menuliskan berdasarkan prediksi project yang didapat.

Setelah itu, Ibu Yasmin juga menghitung total pengeluaran yang dibutuhkan dalam setahun secara umum. Ini termasuk perencanaan tabungan, liburan keluarga, ulang tahun suami, dan lainnya.

#2 Budgeting

Ibu Yasmin membagi masing-masing kebutuhan ke dalam pos-pos. Pertama, kebutuhan esensial meliputi bensin, listrik, air, cicilan, telepon, biaya sekolah anak, dan sebagainya.

Setelah mengurangi total pemasukan dengan total pos kebutuhan esensial, Ibu Yasmin mengalokasikan sisanya ke dalam pos kebutuhan non esensial, seperti jajan dan nonton. Contohnya, kalau sisanya 500.000 untuk sebulan, berarti budget untuk kebutuhan non esensial sekitar 125.000 per minggu.

Biar nggak over budget, Ibu bisa membagi pos-pos kebutuhan menggunakan kantong Jago. Biar budget kebutuhan esensial nggak saling bercampur dan budget untuk jajan sekeluarga tiap weekend juga tetap aman. Yuk, kenal lebih dekat dengan jenis Kantong Jago.

#3 Menabung Dana Darurat dan Investasi

Kakeibo ini sangat menekankan kita untuk disiplin dalam menabung. Penting sekali mempersiapkan dana darurat dan investasi terutama untuk menunjang pekerjaan seorang freelancer. Pasti bingung kan, Bu, kalau tiba-tiba alat kerja rusak atau pengen investasi beli tablet yang baru.

Tips dari Ibu Yasmin, kalau Ibu sudah mulai  menghasilkan cuan dari pekerjaan sebagai freelancer, pastikan sisihkan hasil komisi untuk nabung dana darurat dan juga investasi.

Meme Nabung Investasi Alat Kerja

Ibu bisa menggunakan Kantong Terkunci di Aplikasi Jago. Kantong Terkunci ini tujuannya mengunci uang selama periode tertentu biar dana darurat tetap aman dan nabung alat kerja impian bisa tercapai. Keuntungannya untuk para freelancer yang penghasilannya tidak tetap, kita bisa kapan saja menambahkan uang di Kantong Terkunci tanpa harus menunggu di waktu tertentu. Keren kan, Bu!

#4 Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Bu, jangan lupa untuk evaluasi keuangan setiap minggu dan setiap bulan, apakah sudah sesuai atau belum. Fitur spend analysis di Aplikasi Jago juga membantu Ibu untuk mengevaluasi dengan mudah tanpa bertanya-tanya, "Hmm, kira-kira pengeluaran kita kemana aja ya".

Di akhir wawancara Ibu Yasmin bercerita sedikit tentang alasannya ragu saat ingin mulai jadi freelance illustrator, "Aku mulai menjalankan profesi ini di usia 35 tahun, aku mikirnya tua banget! Apa aku bisa melakukannya? Apa aku cari pekerjaan yang sesuai pengalaman aku sebelumnya aja ya? Di saat teman-teman seusiaku sudah di tahap manajer dan VP, aku malah mulai lagi dari bawah.".

Setelah berdiskusi dengan suami, ada perumpamaan yang menarik. Suami Ibu Yasmin mengibaratkan usia pensiun kita rata-rata adalah 55 tahun, berarti masih ada 20 tahun lagi untuk explore banyak hal atau merubah karir kita biar kita nggak menyesal.

"Kadang kita merasa saat punya anak, sudah lewat masanya untuk "comeback" atau "switch" karir, padahal kita masih ada banyak waktu untuk melakukan banyak hal sampai akhirnya nanti kita pensiun di usia 55 tahun."

Bagaimana, Bu? Udah yakin mau mulai darimana? Yuk, mulai nabung aja dulu di Kantong Jago buat investasi alat kerja freelancer impian Ibu!

Biar Ibu makin jago mengatur keuangan bagi freelancer, Ibu juga bisa baca tips lainnya di sini.

Jangan lupa download Aplikasi Jago dan nikmati berbagai fitur menarik lainnya!

Tips Investasi Alat Kerja


Share:

Artikel Terkait

Mental Health - June 16, 2022

Selangkah Lebih Jago Capai Mimpi Dengan Mini Bootcamp

Baca selengkapnya >
Mental Health - Jan. 30, 2023

5 Cara Menjaga Kesehatan Mental untuk Ibu. Apa Saja Yang Diperlukan?

Baca selengkapnya >
Cek Artikel Serupa

Comments

Add a Comment




Berlangganan

Jangan kelewatan artikel dan berita terbaru agar #Ibumakinjago ngatur cuan, jalanin bisnis, dan ngurus keluarga.

© 2023. Persembahan Ibu Punya Mimpi dan Bank Jago