Gaya Parenting Bisa Pengaruhi Keputusan Finansial Anak di Masa Depan. Apa Iya??

Layalia Fatharani

Penulis Artikel & Ibu Rumah Tangga

@ranaio

Kecerdasan finansial atau financial literacy seseorang di masa kini, cukup erat kaitannya dengan bagaimana ia dibesarkan lho Bu! Sebagai contoh, coba renungkan:

“Apakah kita tipe orang yang ketika sedih harus membeli sesuatu agar merasa senang?”

Bila iya, jangan-jangan ketika kecil kita terbiasa “dialihkan” dengan membeli ice cream, mainan, atau hal lain tiap kali merasa sedih.

Berdasarkan Parents.com, perasaan negatif yang dialami seperti di atas memang sebaiknya diterima, bukan dialihkan kepada hal lain. Penelitian menunjukkan bahwa ada satu gaya pengasuhan atau parenting style yang memberikan pengaruh signifikan terhadap “pengeluaran keluarga” serta bagaimana seorang anak mengambil keputusan finansial di masa depannya.

Mungkin Ibu bertanya-tanya, kok gaya parenting tertentu bisa mempengaruhi keputusan di masa depan yah? Nah, untuk membantu menjawab pertanyaan ibu, kita cari tahu dulu beberapa gaya parenting berikut ini!

4 Macam Gaya Parenting

1. Permisif (Memanjakan)

Hayo, siapa disini yang suka memanjakan anak saat anak minta sesuatu? Terkadang niat hati tidak ingin memanjakan, cuma sebagai Ibu biasanya terlena dengan kegemasan dan tingkah laku anak. Betul apa betul banget nih bu?

Inilah yang disebut gaya parenting permisif. Bisa dikatakan gaya parenting permisif merupakan sikap terlalu responsif terhadap kebutuhan anak, namun jarang memberikan tuntutan.

Jadi, anak terbiasa diberikan apa yang menjadi kebutuhannya hingga kadang mereka jadi kurang berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Bahkan ada juga anak yang jadi tidak tahu mana benar dan salah karena tidak pernah diberikan batasan perilaku.

2. Mengabaikan (Tidak Terlibat)

Karakteristik dari gaya parenting ini adalah sangat sedikitnya tuntutan dan juga respon terhadap kebutuhan anak. Di sini, anak juga bisa jadi tidak paham mana benar dan salah karena Ibu tidak melibatkan dirinya dalam mengawasi anak dalam berperilaku. Anak juga rentan menunjukkan perilaku bermasalah karena kurang dipenuhi kebutuhannya. Wah, tentunya kita nggak mau menjadikan anak kita seperti itu ya Bu kedepannya?

3. Otoritarian (Otoriter)

Demanding tapi jarang memberikan respon terhadap kebutuhan anak, karakteristik ini adalah gaya parenting otoritarian. Biasanya melalui gaya parenting ini anak terlihat patuh, akan tetapi lebih karena didasarkan pada perasaan takut lho Bu.

Kenapa bisa begitu? Karena ada kebutuhan anak yang juga tidak terisi, sehingga anak cenderung berusaha memenuhi kebutuhan dengan cara-cara yang mungkin kurang baik.

4. Responsif atau Sensitif (Otoritatif)

Gaya parenting ini memberikan porsi yang pas atau seimbang dari tuntutan dan juga respon terhadap kebutuhan anak. Istilah lebih sederhananya adalah memberikan kasih sayang dan juga batasan. Anak terpenuhi kebutuhannya, namun juga tahu mana batasannya.

Nah, banyak juga yang menghubungkan faktor financial menjadi mempengaruhi juga. Namun ternyata anak-anak yang dibesarkan dari rumah tangga yang kurang beruntung secara finansial, ternyata tidak serta merta menentukan loh bagaimana kondisi finansial anak tersebut di masa depannya.

Begitupun juga anak yang dibesarkan dari keluarga yang beruntung secara finansial, tidak menjamin bahwa mereka akan sukses dalam pengambilan keputusan terkait finansial atau tidak menjamin akan kecerdasan finansial yang baik.

Sebagai contoh, orangtua yang beruntung secara finansial bisa jadi cenderung mudah mengalihkan anak dari perasaan sedih atau jarang memberikan batasan. Akibatnya, anak tidak bisa membedakan perilaku baik dan buruk dan juga tidak termotivasi untuk memiliki ambisi serta bertanggung jawab terhadap perbuatannya sendiri.

Meme bu ranai.png

Gaya Parenting yang Paling Baik Untuk Keputusan Finansial Anak

Ibu Jagoan pasti udah bisa nebak, nih. Betul banget bu! Gaya parenting sensitif atau responsif yang sejauh ini dinilai sebagai gaya parenting paling baik. Dimana orangtua dapat menunjukkan perilaku responsif kepada anak khususnya kepada emosi yang mereka rasakan.

Kita hadir disamping anak untuk menunjukkan empati, memeluknya, dan membiarkan mereka menangis sampai tuntas jika memang diperlukan. Harapannya, mereka pun akan lebih resilien terhadap tantangan di masa depan.

Jadi, ketika anak merasa sedih misalnya, jangan hilangkan penyebab sedihnya dengan membelikan barang, mainan ataupun makanan yah Bu. Ternyata hal seperti ini bisa terbawa bahkan hingga dewasa. Kebayang dong bu, kalau sedang sedih bawaannya shopping terus? Bisa-bisa kita bikin anggaran khusus untuk “mengobati kesedihan kita”?!

Dengan gaya parenting sensitif atau responsif, anak dapat tumbuh menjadi remaja atau orang dewasa yang punya kemampuan interpersonal yang baik, dapat diandalkan, skill bersosialisasi yang baik, dimana semuanya akan berujung pada kemampuan finansial yang baik.

Untungnya hal ini bisa kita sadari sejak sekarang. Karena hal-hal tersebut berkontribusi terhadap pengeluaran finansial anak di masa depan. Namun ada cara lain juga nih Bu untuk mengajari finansial yang paling mudah pada anak, contohnya adalah dengan menabung!

Tentunya ibu sudah memiliki aplikasi Bank Jago kan? Kalau sudah, Ibu bisa mulai membuatkan satu kantong untuk anak dan mengajak anak untuk konsisten menabung.

Ya Bu, seperti celengan ayam jago kita zaman dahulu, tapi ini versi modern dan digitalnya. Jadi kita bisa mulai mengajak anak sejak dini untuk menabung dengan kantong digital dari bank Jago. No more pecah-pecahin celengan lagi kaya zaman dulu. Pastinya menabung jadi lebih seru untuk anak kita!

Meme-bu-ranai.png

Yuk, Ibu Jagoan, demi keputusan finansial anak yang lebih baik kedepannya, mari kita coba untuk membiasakan gaya parenting responsif. Jangan lupa ajak anak kita menabung juga yah! Kalau dirasa sulit, kita juga bisa loh cari support system dengan berdiskusi melalui telegram, bersama para Ibu jagoan lainnya di komunitas Ibu Makin jago.

Referensi :

Parents.com

Thinkchildsafe.org

20230218_120026_0000.png


Share:

Artikel Terkait

Mental Health - Nov. 18, 2021

Yakin Keuangan Ibu Sehat? Jangan - jangan …

Baca selengkapnya >
Mental Health - Dec. 1, 2022

Gabung Dengan Komunitas Ibu Makin Jago, Jalan Ninja Jadi Ibu Jagoan

Baca selengkapnya >
Cek Artikel Serupa

Comments

makasih!

ibu

Add a Comment




Berlangganan

Jangan kelewatan artikel dan berita terbaru agar #Ibumakinjago ngatur cuan, jalanin bisnis, dan ngurus keluarga.

© 2023. Persembahan Ibu Punya Mimpi dan Bank Jago