Sadar ga sih Bu.. adanya pandemi bikin kita makin sadar buat tingkatin skill atur uang dengan lebih baik?
100 tahun sejak pandemi spanish flu, kini kita merasakan dampak hebat dari Covid-19 ke berbagai aspek kehidupan kita. Wajar banget kalau daya beli masyarakat menurun, bisa dibilang setiap orang berjuang keras buat bertahan dan saling bantu antar keluarga dan teman.
Nah, selagi kita masih punya sumber income yang stabil, yuk kita analisa keuangan kita, apa nih yang harus ditingkatkan biar kita makin kuat di saat pandemi ini? Biar Imunitas badan dan keuangan pun terjaga.
Hasil analisa ini lalu jadi bahan buat kita bikin strategi tahun depan yang lebih efisien, jadi gak ada lagi tuh yang namanya Over Budget! Mauu banget kan Bu? Yuk, kita mulai langkah analisa keuangan-nya dari sini:
Sumber pemasukan bisa berupa gaji, deviden bisnis sendiri atau investasi. Jadi sumber pemasukan itu bukan hal yang diada-adakan ya, Bu. Uniknya, seberapapun pemasukan kita bisa aja terasa kurang. Misalnya, dulu gaji 5 juta "duh kurang buat bayar sekolah", pun ketika gaji 10 juta "duh kurang buat bayar les ade", jadi kalau kalo kelola uang sekian aja belum jago, nah bisa jadi seberapapun income yang dipunya akan berakhir sama. Bener gak bu?
Setelah sadar dengan jumlah pemasukan dan sumbernya dari mana, lanjut ke poin dua nih Bu, yaitu kenali kebutuhan diri dan juga anggota keluarga.
Supaya daftarnya bukan cuma dari asumsi, tapi benar yang Ibu dan keluarga butuhin. Lebih mudah juga mengelompokkannya ke beberapa pos pengeluaran, jadi kita analisa per kategori, misal pos belanja makanan kok over budget? oalaa.. ternyata gara-gara pas weekend sering double jajannya.
Ibu juga jadi lebih mudah menganalisis mana yang jadi prioritas budgeting nantinya. Sebagai patokan, ada dua jenis kebutuhan nih yang Ibu perlu ketahui, yaitu: kebutuhan untuk bertahan hidup dan kebutuhan untuk hiburan. Aku yakin kok Ibupreneur pasti tahu dan cermat menganalisis mana sih pengeluaran yang sangat penting dan mana yang terdorong karena keinginan saja.
Kebutuhan hiburan ini bukan berarti ga boleh ya bu, justru harus di budgetin, apalagi Buibu yang sering kelelahan saat ngurus kerjaan domestik dan ngasuh anak. Perlu untuk sesekali buat anggaran kebutuhan hiburan recharge semangat Ibu dan keluarga. Making memories lewat liburan? wah berkesan banget buat anak-anak dan kita.
Sumber: rawpixel/freepik
Kuncinya mengelola uang adalah paham mana kebutuhan yang harus diprioritasin dulu. Ga perlu mikir ribet ya Bu, karena Ibu sebelumnya sudah menggali kebutuhan Ibu dan juga keluarga, jadi untuk menentukan skala prioritas ini harusnya lebih mudah.
“Kenapa sih harus pakai skala prioritas?”
Bu, kalau ga pakai skala prioritas bisa kalap loh! Percaya gak?
Apalagi kalau ada diskon, suka lupa mana kebutuhan mana keinginan, ya kan?
Wajar kok kalau kita banyak mau; pengen ini pengen itu, nah dengan bikin skala prioritas ini, Ibu punya alarm sewaktu datang godaan. Bisa juga pas ada kejadian gak terduga, dananya diambil dulu dari anggaran di pos prioritas terendah.
Nah kalau Ibu sudah melakukan hal-hal di atas, keren Bu! Optimis manis nih bulan depan jatah aman gak over budget. Analisa keuangan itu memang bantu kita buat selalu improve strategi kelola uang setiap bulannya.
Eitss, tapi ga cuma itu, ada lagi loh keuntungan lainnya.
Suka heran gak target tabungan DP rumah kok ga sampe-sampe yah, atau alokasi buat liburan gak kurun nambah. Dengan analisa keuangan, Ibu jadi tau perilaku mana yang bikin kita makin jauh dari goals awal.
Secara berkala juga kita jadi inget buat fokus mengejar tujuan keuangan bersama. Jadi ketika tahu pos makanan udah menipis, ya di rem deh pengeluaran jajan. Pengelompokkan dengan pos-pos juga memudahkan Ibu buat fleksible mengatur bisa geser-geser pengeluaran asal pagu totalnya tetap ditaati.
Analisa keuangan itu baru salah satu caranya, mau tau langkah apa lagi yang perlu dilakukan buat mewujudkan goals mu? baca disini aja, kadang langkah no 5 nya suka kita lupa.
Percakapan suami dan istri ketika sedang menikmati teh bersama di sore hari
Istri:
“Ayah, beli chopper- nya merek A aja, ini yang di rumah udah rusak, murah ko, Yah”
Suami:
“hmm, tapi ini kalau dari review, ga terlalu bagus Bun, gimana kalau merk B aja , walau agak mahal tapi review nya bagus”
Istri:
“Ga usah lah, yang A aja. Toh buat sehari-hari aja Yah, ga usah yang mahal-mahal lah hemat”
1 bulan kemudian
Istri:
“Yah, ini pisau chopper-nya patah, huhu, gimana dong?
Suami:
“hehe, ya gitu Bu kalau yang penting murah. Di awal sih keliatan lebih hemat, tapi kaya gitu deh ujungnya ga bisa dipakai lama barangnya ”
Pernah mengalami seperti di atas Bu?
Pengennya Buibu mah yang harganya terbaik aja, eh tapi ternyata beli barang yang kualitasnya kurang dari standar, justru bakal buat anggaran keuangan membengkak di kemudian hari karena perlu mengganti barang yang rusak, jatohnya jadi double deh.
Adanya rincian kebutuhan sedari awal, akan memudahkan Ibu untuk mengalokasikan dana membeli kebutuhan berupa barang berkualitas tinggi yang lebih awet.
Biasa melakukan analisa keuangan juga jadi latihan bagus buat bangun kebiasaan baik mengambil pertimbangan matang ketika buat keputusan keuangan. Yakin deh, buat buibu yang rajin tuh gak akan gampang ambil pay later buat hal yang trivial atau bisa ditunda.
Fasilitas kredit bukan lah dana darurat, pun jangan terbiasa ngegampangin bayar pay later karena ini memang tujuannya, membentuk kebiasaan mencicil sehingga meningkatkan daya konsumsi yang padahal sebenarnya menggadaikan uang kita di depan.
Jadi pastikan memang urgent untuk dilakukan dan dipikirkan secara matang, jadi Ibu gak akan tuh menyesal di kemudian hari. Biaya bunga atau jasanya bisa dipakai buat kebutuhan lain.
Kalau Ibu makin jago analisa keuangan, makin jeli melihat celah buat nyelipin uang ke tabungan dana darurat yang biasanya sering luput.
Padahal adanya dana darurat ini penting banget, buat yang masih single ataupun sudah berkeluarga. Karena gak ada yang bakal tau kejadian di masa depan, maka kita sebaiknya siapin dana darurat untuk bantu kita survive di keadaan tak terduga.
Mirip seperti poin di atas, kalau bisa efisien mengatur uang rumah tangga atau kelola uang bisnis, nah gak ada lagi tuh muka meringis di tanggal tua. Karena semua pos nya aman terkendali gak ada yang over budget.
Artinya ibu bisa menjalankan rencana berinvestasi tiap bulannya. Pasti mau dong Bu uangnya “muter” dan kasih return yang bikin happy? keuntungan dari investasi ini nantinya bisa jadi salah satu pos pemasukan Ibu, mantap, kan!
Nah semoga ulasan tentang panduan dan juga manfaat penting melakukan analisa keuangan ini bisa bantu Ibu buat rutin evaluasi kondisi finansial keluarga. Analogi nya, orang yang sering medical check up kan menurunkan risiko kena penyakit berat karena secara berkala udah biasa cek, jadi bisa deteksi dini kalau ada yang salah.
Selamat Mencoba, Bu!
Ibu tertarik investasi? Coba deh Bu lihat referensi yang ini !
Mulai perjalanan anti-overbudget Ibu dengan download aplikasi Bank Jago