Coba bayangin kalau Ibu punya uang satu miliar, mau dipakai buat apa aja nih?
Biasanya kalau denger uang miliaran itu, wih kebayangnya bisa beli A B C D, termasuk buat sekolah ade dan alokasi kebahagiaan lainnya ya Bu. Lain halnya kalau ternyata saat ini kondisi Ibu cukup ngepas, Ibu bakal berpikir ekstra buat ngecek mana nih kebutuhan yang benar-benar diprioritaskan dulu.
Bu, percaya kan kalau sifat asli seseorang itu bener bisa kelihatan ketika berurusan dengan uang? Ya kita lihat saja nih banyak pemberitaan tentang pejabat negara yang ngelakuin korupsi padahal mereka itu mampu, malah berlebih... mereka biasanya pesen makanan online gak nunggu kupon diskon, kan?
Dari kasus ini kita bisa setuju kalau seseorang yang punya keuangan berlebih belum tentu bisa mengelola keuangannya dengan baik.
Beda halnya dengan cerita yang dirilis oleh kumparan.com tentang seorang Ibu asli Cilacap yang meskipun cuma lulusan SD, tapi ia punya tekad kuat buat menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi. Ibu ini berjuang menambah sumber penghasilan yang kemudian dikelola buat mencukupi kebutuhan sehari dan tabungan pendidikan anak-anaknya.
Sekarang beliau sudah berhasil mengantarkan anak-anaknya mengenyam pendidikan lebih tinggi dari Ibunya. Nah, ternyata keuangan yang pas-pasan kalau dikelola dengan baik bisa juga mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
Dari dua kasus di atas bisa nih Bu Mina simpulkan kalau uang itu sifatnya netral.
Uang akan jadi bencana kalau dipegang oleh orang yang gak bisa mengelola dengan baik dan di satu sisi lainnya, uang membawa manfaat asal dikelola dengan bijak. Jadi kuncinya, mampu kelola keuangan rumah tangga atau anggaran apapun adalah hal yang wajib dipunya setiap orang, supaya hartanya membawa dampak positif pada kehidupan pribadi dan orang sekitar. Setuju, Bu?
Untuk memperkuat tekad Ibu, Bu mina akan bantu jelasin beberapa alasan kenapa sih mengelola keuangan itu sangat penting? Temuan ini Bu Mina rangkum dari beberapa sumber terpercaya, simak yuk! :
Pernah gak sih Bu, ngerasa…
“Duh perasaan kemarin uang bulanan lumayan banyak deh, kenapa tengah bulan gini dah tinggal sedikit aja uangnya?”
Ayo kita toss dulu, Bu. Salah satu faktor kenapa kita bisa berpikir seperti ini adalah karena uang yang didapat gak dikelola dengan baik. Kita kurang sadar dengan kondisi keuangan diri yang sebenarnya dan lupa kalau duit gak bisa tumbuh sendiri.
Makanya, secara berkala Ibu harus analisa keuangan baik rumah ataupun bisnis, supaya Ibu tahu kesalahan-kesalahan apa nih yang perlu dihindari supaya kondisi keuangan Ibu bebas dari angka minus. Jadi gak ada lagi tuh istilah “lebih besar pasak daripada tiang” buat Ibu yang rutin analisa keuangannya.
Setiap orang pasti punya banyak goals di hidupnya dan jalan menuju tujuan ini butuh uang. Dengan cara kelola uang yang baik, Ibu tetep bisa kok mencapai mimpi-mimpi Ibu tanpa mengabaikan kualitas kehidupan pribadi dan keluarga.
Dalam melakukan analisa keuangan juga bukan cuma cek pengeluaran yang over budget, tapi apakah progres tabungan udah sesuai dengan yang direncanakan. Kalau belum, nah gara-gara apa nih? Apa strateginya biar on track?
Ibu pernah gak sih dihadapkan pada kondisi mendadak yang memerlukan uang dalam cukup besar?
Hampir sebagian besar orang pernah mengalami kondisi ini. Dan akan ada kemungkinan dua keadaan yang muncul. Keadaan pertama, orang tersebut tenang karena sudah mengalokasikan penghasilannya untuk dana darurat jadi ketika ada kejadian tak terduga, dia punya pilihan untuk menggunakan dana darurat yang disiapkannya dari jauh-jauh hari. Keadaan kedua, seseorang akan panik dan merasa bingung apa yang perlu dilakukan, karena gak punya tabungan buat kebutuhan mendesak dan mendadak.
Jadi, kalau Ibu dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan dan pengen tetap tenang maka Ibu perlu bikin strategi biar bisa nyicil menyiapkan dana khusus untuk kebutuhan darurat.
Ibu pernah gak sih terpikirkan, gimana nantinya kondisi kehidupan Ibu ketika masuk usia 50 tahun ke atas? Ibu yakin gak kondisi yang sekarang akan membawa keadaan yang aman di masa tua?
Kondisi masa depan tuh memang gak bisa kita prediksi, tapi bisa banget lho dipersiapkan dari sekarang. Kelola keuangan dengan ciamik saat Ibu masih memiliki banyak tenaga dan kondisi kesehatan yang fit maksimal, ini jadi kunci buat menjemput masa jompo dalam keadaan aman dan nyaman nanti.
Biasanya Ibu-Ibu nih yang lebih kepikiran buat bikin bermacam tabungan seperti tabungan haji, tabungan pendidikan anak, tabungan dana darurat, tabungan kontrakan, dan tabungan apa lagi, Bu?
Dengan banyaknya jenis tujuan keuangan Ibu, maka perlu adanya pengelolaan keuangan untuk membuat Ibu mudah analisa pengeluaran apa yang sebenarnya ga penting dan bisa ditekan, jadi nantinya pemasukan yang ada bisa dialokasikan untuk tabungan-tabungan yang sudah Ibu tentukan
Dari pernyataan di bawah ini Ibu masuk ke tim A atau tim B?
Tim A
“Wah ada diskon, beli ah lumayan bisa hemat” (padahal barang yang dibeli bukan kebutuhan pokok)
Tim B
“Wah lumayan ini harganya, cuma setengahnya. Tapi kan bulan ini ada target nabung buat pendidikan adek sebanyak 500ribu, ehm ga jadi deh belinya toh ga terlalu butuh juga”
Jika dihadapkan pada dua keadaan di atas, masuk tim mana Bu?
Apa yang membedakan dari pernyataan tim A dan tim B?
Yap terlihat kalau tim B punya “rem” atau kontrol diri yang cukup kuat supaya gak silau sama diskon padahal buat barang yang memang belum dibutuhkan sekarang. Karena sudah memiliki perencanaan keuangan yang matang, Ibu B punya alasan yang kuat menahan diri dari godaan diskon yang ada.
Supaya slogan “Bulan ini aku mau berhemat ah” perlu diiringi dengan perencanaan keuangan yang matang, termasuk analisa pengeluaran bulan-bulan sebelumnya, jadi Ibu tahu mana pos yang rawan bocor nih. Jaga hati dan dompet yah Bu. Kalau butuh bala bantuan, bisa pakai fitur kunci rekening di aplikasi Jago nih, berasa punya akuntan pribadi yang ngejagain dana kita.
“Bu, pengen ga sih punya aset yang kalau kitanya duduk manis tetap menghasilkan uang?”
Hampir sebagian besar, ketika Ibu-Ibu dihadapkan dengan pertanyaan di atas akan menjawab “pengen”. Bisa Bu! lewat investasi.
Hal yang perlu Ibu perhatikan sebelum memulai sebuah kegiatan investasi adalah pastikan bahwa pos-pos pengeluaran wajib dan tabungan yang ada, sudah terpenuhi terlebih dahulu. karena dalam kegiatan investasi Ibu selain bisa melipat gandakan nominal yang Ibu investasikan tapi ada risiko hilang, karena ketika sudah siap berinvestasi. Ibu sudah dalam keadaan siap bukan hanya ketika investasi tersebut memberikan keuntungan tapi juga kerugian. Makanya sering kali sebelum memutuskan mau investasi dimana, ada formulir profil risiko yang harus Ibu isi.
Tahu konsekuensinya akan buat Ibu semakin berhati-hati dan pilih kegiatan Investasi cocok sama kenyaman Ibu juga keluarga.
Setiap orang pada dasarnya akan bahagia saat mampu menjalani proses yang mendekatkannya pada hal yang diimpikannya. Disiplin jadi salah satu modal penting mencapai kualitas kehidupan yang baik. Lewat pengelolaan keuangan pada diri seseorang, ia sedang membentuk diri menjadi pribadi yang bertujuan, gak mudah goyah, dan disiplin.
Wah, dengan berbagai keuntungan yang bisa Ibu dapatkan di atas, masih ada alasan Bu buat menunda pengelolaan keuangan yang tertib? Yuk ah, kita naikin kemampuan kelola keuangan supaya naek juga kualitas kehidupan kita.
Bu, Bu Mina mau kasih bacaan lanjutan soal ngatur dana darurat nih.
Cek deh di sini !
Mulai langkah Ibu untuk jago ngatur keuangan keluarga dengan download aplikasi Bank Jago