Keuangan Bisnis VS Keuangan Keluarga, Gimana Membaginya?

Debby Febrina Arifin

Editor & Content Creator

@debbyf_

Era digital semakin memudahkan kita sebagai Ibupreneur.

Kita bisa membersamai keluarga sekaligus jadi lady boss di brand yang Ibu rintis. Mengurus operasional bisnis, menemani anak belajar dan bermain, memastikan nutrisi terpenuhi buat semua, termasuk mengurus keuangan rumah tangga dan keuangan bisnis menjadi to-do list dalam menjalani peran sebagai Ibupreneur. Super banget yah Buibu itu!

Keuangan Bisnis VS Keuangan Keluarga_bisnis ibu

Gak mudah pasti, tapi akhirnya kita bisa menjalani rutinitasnya. Berbisnis memang banyak ketidakpastiannya, di awal pasti ada modal yang harus keluar, malah mungkin berisiko rugi. Belum lagi ketika pandemi makin sering ada kejadian gak terduga, wah keuangan kita rawan kacau nih. Sampai-sampai, dana darurat keluarga ikut tergerus buat keperluan bisnis. Aduh, pusing! Terus harus bagaimana dong.

Tarik napas panjang… Hembuskan… Jangan panik dulu, Bu! Ada cara pintar nih yang bisa dilakukan biar Ibu makin jago mengatur keuangan bisnis dan keluarga. Mau tahu? Yuk, simak tips di bawah ini!

Buat rekening terpisah

Keuangan Bisnis VS Keuangan Keluarga_pisahkan tabungan

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuka rekening berbeda buat keperluan bisnis dan keluarga.

Disadur dari website The Balance Small Business, menurut Jean Murray, seorang ahli dan pengajar ilmu bisnis di US, memisahkan rekening sangatlah penting supaya uang bisnis dan uang keluarga gak bercampur karena risiko yang dihasilkan sangatlah tinggi. Langkah ini membuat pembukuan keuangan jadi lebih rapi dan rinci, kedepannya pas Ibu mau scale up bisnis lewat program pembinaan biasanya akan diminta laporan keuangan terpisah. Uang yang digunakan sebagai modal usaha juga terus terpantau karena ada pencatatan.

Pakai tabungan digital aja bu, biar segala transaksi di rekening bisnis maupun rekening keluarga bisa terekam otomatis tanpa tercampur jadi makin memudahkan ibu membuat pembukuan dan analisa pengeluaran apakah sesuai rencana atau belum.

Hal yang sama juga berlaku untuk credit card, jika Ibu memilikinya. Bu Mina sih biasanya kasih tanda khusus di masing-masing kartu supaya ga tertukar ya, Bu. Jangan sampai kejadian salah gesek kartu bisnis buat keperluan belanja bulanan keluarga, Kacau deh!

Catat semua transaksi keuangan

Ibu Makin Jago Keuangan Personal

Ibu Makin Jago Keuangan Bisnis.jpg

Sekarang sih gak ribet bu, tinggal cek history di tabunga digital kita, lalu sync dengan catatan manual. Kalau bisnisnya masih pakai uang cash, bisa lakukan pencatatan setiap terima dan keluar uang, ga ribet dong justru lebih pusing lagi kalo ga dicatet. Dari sini, Ibu bisa tahu cash flow keuangan keluarga dan bisnis yang sesungguhnya.

Bisa jadi selama ini ga kerasa, pemasukan Ibu terasa kurang karena ada banyak pengeluaran gak tercatat dan tercampur antara uang bisnis dengan uang keluarga. Menurut Uma Hapsari, founder brand sepatu Amazara yang juga co-founder dari akun literasi keuangan bisnis @mendakikembali, memisahkan keuangan bisnis dan keluarga kemudian mencatat semua transaksinya itu hal dasar yang wajib Ibu lakukan.

Banyak dampak negatif yang akan terjadi kalau sedari awal kita gak disiplin dan hal ini bersifat domino (menyebabkan masalah baru lainnya). Tahu-tahu uang bisnis ludes entah kemana, jadi mau gak mau kita pakai uang pribadi atau keluarga buat menambal kebocoran bisnis. Gawat nih Bu, kalau hal ini terus-menerus terjadi, bukan gak mungkin dana darurat, dana pendidikan anak, sampai dana pensiun bisa ikut raib.

Fasilitas bisnis bukan buat urusan pribadi

Siapa nih Ibupreneur yang masih mencampur kepentingan bisnis dengan pribadi?

Nah, ayo mulai diubah dari sekarang, Bu! Meskipun fasilitas-fasilitas tersebut milik sendiri, tapi Ibu juga harus bijak dan mindful buat menggunakannya sesuai peruntukan. Jangan sampai, fasilitas yang harusnya cuma buat keperluan bisnis, tapi dipakai buat kebutuhan keluarga atau pribadi.

Misalnya nih, Ibu punya bisnis kue atau usaha kuliner lainnya, pastikan semua bahan buat keperluan bisnis gak dipakai di dapur pribadi, supaya pencatatannya pun jelas.

Bisa juga penggunaan mobil bisnis buat keperluan rekreasi keluarga. Selain jadi role model yang kurang bagus buat tim, nanti Ibu juga bisa bingung buat membagi biaya perawatan mobil dan lainnya. Kalau terus-menerus dilakukan, bisa jadi kebiasaan buruk dan akan terus terulang di masa depan.

Selalu analisa keuangan

Keuangan Bisnis VS Keuangan Keluarga_budgeting

Pencatatan keuangan sekarang tuh makin canggih, bisa otomatis mengkategorikan jenis pengeluaran, misalkan pos makanan, utilities, perlengkapan bisnis dan lainnya. Kenapa? Supaya memudahkan kita cek pengeluaran per pos nya, karena memang yang sering rawan bocor itu berasa punya saldo terus padahal ada pos yang pengeluarannya dan lebih dari rencana.

Tapi kalau Ibu masih nyaman dengan menulis di buku atau notes. Gapapa Bu! Ibu bisa bertahap memindahkannya ke versi digital dan bisa jadi backup data juga. Tapi sayang sih Bu, sekarang soalnya aplikasinya makin kece, semakin mempermudah kita.

Karena makin gampang, analisa pengeluaran itu bisa dilakukan berkala bisa per minggu atau minimal sebulan sekali. Keuntungannya kalau di cek per minggu, Ibu makin mawas diri menjaga supaya setiap pos nya aman. Kalau ada pengeluaran tak terduga, Ibu bisa memutuskan bisa disubsidi dari pos mana yang masih ada anggarannya.

Kadang kita juga suka ga tega yah Bu kalau anak/suami/ keluarga punya request, nah dengan cek selalu tau posisi dimana keuangan Ibu berada, Ibu bisa lebih bijak menanggapinya, mungkin bisa sekarang atau dianggarkan buat bulan berikutnya.

Analisa juga dibutuhkan buat mengukur apakah kita mengeluarkan terlalu banyak anggaran untuk hal konsumtif? Coba bayangkan ketika kita bisa alihkan sebagian dana nya buat tabungan liburan, investasi, upgrade gadget, yang manfaatnya bisa lebih panjang. Dalam hal bisnis, mungkin kita terlalu banyak anggaran di hal yang kurang essensial, seperti stock packing fancy yang berlebihan, atau lainnya.

Evaluasi keuangan

Buat rekening sudah, mencatat transaksi sudah, analisa pengeluaran juga sudah. Yup! Selanjutnya Ibu bisa evaluasi kondisi keuangan. Evaluasi ini penting lho, Bu, supaya Ibu tahu apakah kondisi keuangan bisnis dan keluarga termasuk dalam kategori keuangan sehat atau tidak.

Menurut finansialku.com, sebuah perusahaan perencanaan keuangan, evaluasi keuangan ini penting supaya kita tahu bagaimana sih sebenarnya kondisi keuangan kita saat ini. Jangan sampai karena malas mengevaluasi, kita baru tahu kalau bisnis kita ternyata defisit selama berbulan-bulan dan akhirnya menggerogoti keuangan keluarga. Nah lho, artinya ada yang harus dibenahi dari bisnis kita supaya bisa menghidupi operasionalnya sendiri.

Dari hasil temuan itu, Ibu bisa langsung memutuskan nih strategi apa supaya bisnis bisa lebih efisien dan cuan. Gimana kalau Ibu susah evaluasi kondisi keuangan sendiri? Jangan khawatir, Bu! Saat ini sudah banyak, lho, perencana keuangan yang bisa membantu Ibu. Jadi, sudah gak ada alasan lagi ya Bu.

Jika Ibu melakukan kesalahan…

It’s okay, Bu! We are all human after all, hehe. Pastikan Ibu belajar dari kesalahan itu, segera dokumentasikan dan menggantinya di catatan keuangan ya, Bu.

Untungnya dengan aplikasi keuangan yang semakin canggih dan online, Ibu bisa memperbaikinya dengan cepat. Karena memang uang keluar masuk rawan tercampur, ketika melakukan transfer, pindah buku, selaku diberikan catatan, misal : Bayar bahan. Jadi tetap jelas walaupun nanti Ibu lihat lagi beberapa bulan berikutnya.

Memulai untuk disiplin mengatur keuangan bisnis dan keuangan keluarga memang tidaklah mudah. Dibutuhkan ketelitian dan konsistensi supaya kedua sistem bisa berjalan beriringan. Pada awalnya pasti Ibu akan susah, namanya juga membangun habit baru ya Bu, tapi percaya deh lambat laun semakin nyaman dan Ibu juga bisa mudah mendelegasikannya ke tim dikemudian hari.

Jadi, sudah siapkah untuk memulai tips-tips di atas, Bu?

Yuk, lebih mindful dalam mengelola uang, jadi Ibu makin jago mengurus keluarga dan bisnis berdasarkan data. Kemampuan mengelola data finansial yang ok bisa jadi indikator Ibu adalah seorang manager yang efisien, wih suami seneng, investor juga happy nih.

ARTIKEL- INFOGRAFIS BU DEBBY .png

Referensi dari Bu Mina untuk Ibu yang ingin tahu lebih banyak soal arus kas biar bisnisnya makin cling cling!

Atur tipe pengeluaran Ibu anti ribet denganfitur pocket dari Bank Jago. Bisa dikunci lho!


Share:

Artikel Terkait

Self-Development - May 17, 2022

Penuh Tantangan, Begini Tips Atur Keuangan untuk Single Mom dari Ibu Maureen Hitipeuw

Baca selengkapnya >
Self-Development - Dec. 22, 2021

Akhir Tahun Nih, Yuk Saatnya Ibu Evaluasi Keuangan Bisnis

Baca selengkapnya >
Cek Artikel Serupa

Comments

Add a Comment




Berlangganan

Jangan kelewatan artikel dan berita terbaru agar #Ibumakinjago ngatur cuan, jalanin bisnis, dan ngurus keluarga.

© 2023. Persembahan Ibu Punya Mimpi dan Bank Jago