Anti Panik Bayar Pajak Kendaraan Dengan Cermat Budgeting

Ridha Hidayani

Curriculum Developer/Teacher Incubator

@ridhahidayani_

Estimasi Waktu Membaca: 6 menit

Pernah ngerasain bingung ketika ada yang perlu dibayar karena gak ada uangnya, Bu?

Aku dan suami pernah mengalami momen ini di 2019. Kami saat itu sedang bersuka cita menyambut kehadiran putri yang kami nanti setelah 3 tahun pernikahan, jadi wajar kalau keuangan rumah tangga banyak terfokus ke budget melahirkan dan perlengkapan bayi. Lupa deh kalau di tahun itu perlu bayar pajak mobil yang saat itu masih dipakai sama orang tua, padahal nantinya mobil itu bakal dikasih kepada kami.

Saat itu kondisi keuangan kami memang kurang sehat, karena kondisiku yang sedang cuti melahirkan dan juga kondisi perusahaan tempatku bekerja sedang gak kondusif.

Perusahaanku gak bisa bayar gaji karyawannya, baik yang masih aktif atau yang sedang cuti, jadilah saat itu saya punya berpenghasilan sama sekali.

Kami pun berusaha menyampaikan keadaan kami ke kedua orang tua, dan saat itu beliau cukup kaget mendengar cerita kami. Karena orang tua kira keuangan kami baik-baik saja. Akhirnya orang tua mengambil kesimpulan kalau kami belum siap buat diamanahi mobil dulu.

Kami juga sadar dengan kondisi keuangan kami saat itu, apalagi masih banyak kebutuhan buah hati yang harus disiapkan, rasanya masih berat buat bayar pengeluaran buat mobil seperti siap bayar pajak dan biaya perawatannya yang gak murah. Fokus kami lainnya juga buat melunasi cicilan rumah dan keperluan sehari-hari.

Alhamdulillah setelah berdiskusi akhirnya bersama sepakat kalau pajak mobil 2019 dibayarkan dulu sama orang tua dan mobil nanti bisa diserahkan waktu kami dirasa sudah siap. Kondisi ini sebenarnya membuatku dan suami lega, tapi campur malu sih. Lega soalnya ga perlu mengalokasikan biaya bensin dan perawatan dulu. Satu sisi lain, ya malu karena akhirnya orang tua kami tau gimana kondisi keuangan kami yang sebenarnya kurang sehat.

Komunikasi terbuka tentang kondisi keuangan adalah kunci.

Kondisi dimana saat itu, aku baru saja menjalani proses persalinan, lengkap dengan berbagai kecemasan dan kepanikan sebagai Ibu baru. Dimana sosok diriku yang sudah kubangun menjadi sosok mandiri finansial seketika runtuh dan cukup membuat diri ini merasa down cukup lama. Ingin rasanya bekerja kembali agar aku bisa membantu suamiku, tapi saat itu memang pandemi datang dan membuat keadaan berubah, situasi yang gak pernah terbayangkan sebelumnya, jadi sulit rasanya buat kerja kembali tapi harus meninggalkan putri kami yang masih bayi.

Namanya hidup ya Bu Ibu, daripada mengeluh dengan keadaan, lebih baik terus bergerak dan mencari sejuta hikmah dibaliknya. Dari momen di atas banyak hal yang perlu disyukuri, Alhamdulillah orang tua kami menerima keadaan dan percaya bahwa kami bisa banyak belajar dari kesalahan kami. Pilihan buat terbuka tentang kondisi keuangan kami juga dirasa tepat, adanya komunikasi yang baik ini membawakan solusi yang nyaman buat semua.

Sejak itu, saya dan suami bertekad buat lebih jago mengatur keuangan keluarga kami, gak boleh terlena lagi seperti dulu, sampai nihil tabungan dana siaga buat kebutuhan mendesak.

Sungguh keadaan yang gak ingin terulang kembali. Momen yang mengajarkan kami buat lebih cermat menentukan kebutuhan bukan memuaskan keinginan semata. Maka kami pun menjadi pribadi yang ekstra hati-hati ketika mengambil keputusan dengan hal-hal yang berkaitan dengan uang.

Setiap bulan kami mulai membuat daftar apa saja yang perlu disiapkan lebih atau tidak. Mulai memisahkan modal dan keuntungan uang bisnis rumah tangga dari rekening utama. Begitupun dengan tujuan jangka panjang, kami berdiskusi dan berkomitmen buat mengatur uang yang ada supaya ketika waktunya tiba buat merealisasikan tujuan jangka panjang, lebih mudah mewujudkannya.

Alhamdulillah pajak mobil 2020 dan 2021 lancar dibayar dengan metode cicil menabung. Per April 2021 mobil sudah kami terima, selain bayar pajak,bisa bayar asuransi, bisa bayar service AC, ganti aki. Ah senang rasanya, tapi dibalik rasa senang itu kok ngerasa tetep ada yang kurang sreg dengan metode yang kami terapkan, karena hanya mengandalkan dari satu sumber pemasukan setelah gaji bulanan suami. Pengennya sih, untuk bayar-bayar pajak gak ganggu uang dari pemasukan rutin bulanan.

Sampai akhirnya aku mengikuti kegiatan FEMPI (Festival Mimpi Ibu 2021) yang diadakan oleh Ibu Punya Mimpi pada Desember 2021. Momen dimana beberapa pembicaranya ada yang mengatakan bahwa seorang Ibu itu penting untuk memiliki kemampuan jago atur cuan keluarga. Semakin tersadarkan, “Ternyata penting dan sebegitu berpengaruhnya ya, yang namanya budgeting dan menentukan tujuan keuangan baik untuk jangka pendek dan jangka panjang”.

Jujur aja nih, aku dan suami termasuk pasangan yang jarang sekali melakukan budgeting ketika pemasukan masuk ke rekening. Keuangan kami mengalir begitu saja meski sudah coba menentukan tujuan keuangan, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Karena kayaknya ada aja gitu keperluan mendesak yang tiba-tiba muncul dan gak jarang bikin semua tujuan keuangan itu buyar hehe. Sekarang kami sudah lebih mindful dari sebelumnya.

Jadi kalau mau beli sesuatu selalu diskusi dengan memegang teguh empat pertanyaan di bawah ini:

“Ini urgensinya apa?”

“Kenapa harus sekarang pemenuhannya?”

“Ini kebutuhan atau keinginan semata?”

“Ada alternatif lain gak selain beli?”

Kalau ke-empat pertanyaan itu bisa dijawab dengan baik dan lancar, maka keputusan untuk mengeluarkan uang akan lebih mudah. Terlebih setelah dengar cerita salah satu narasumber yaitu Bu Anika (Komisaris Bank Jago) yang cerita gimana beliau mengelola keuangannya, semakin membuat diri ini bersemangat buat jadi Ibu yang makin jago dalam mengatur uang. Seru deh mendengar para narasumber bercerita pengalaman mereka mengatur keuangan keluarga, bisnis, pribadinya yang memang mudah dan praktis banget menjawab kebutuhan keluarga di era digital, smart banget!

Favorit aku sih inovasi satu akun rekening tapi bisa buat banyak “kantong” di dalamnya itu loh, bisa sampai 40 kantong! Adanya kantong ini adalah salah satu inovasi dari Bank Jago untuk melakukan budgeting jauh lebih mudah dan praktis. Bisa pisahkan uang sesuai tujuan keuangannya di dalam satu rekening.

(Baca Juga: Sudah Kenal Semua Jenis Kantong Jago?)

Nah, dengan adanya fitur “kantong” ini memperbesar peluang semua makin jago atur keuangan keluarga. Setelah manfaatin kantong-kantong itu, jangan lupa tetap mawas diri dalam membuat keputusan keuangan setiap harinya.

Supaya gampang diinget, Bank Jago menganalogikannya kaya jaga kesehatan dengan rutin konsumsi mikro nutrisi seperti Vitamin, nah kalo buat kesehatan keuangan adanya ya Fintamin - Financial Vitamin.

Fintamin adalah serangkaian “nutrisi” yang akan menjaga kesehatan dan daya tahan finansial kita, apapun tujuannya. Nah “nutrisi” yang cocok di kebutuhanku di pengalamanku membayar pengeluaran rutin tahunan adalah Fintamin B (Buat Rincian Kebutuhan). Fintamin B ini biar perencanaan keuangan kita lebih baik dan kasih skala prioritas buat setiap kebutuhan harian. Masih penasaran tentang Fintamin B, yuk cek informasi lengkapnya disini!

Adanya perencanaan yang baik akan memudahkan Ibu membentuk kebiasaan menabung.

Dan fitur “kantong” ini hadir buat memudahkan Ibu merinci kebutuhan sesuai dengan kondisi keuangannya masing-masing. Waah, kalau kaya gini bakalan bikin semua makin jago atur keuangan.

Jujur pas denger ini, happy banget budgeting jadi lebih mudah dan menyenangkan, rasanya karena sejalan dengan salah satu goals ku buat jadi sosok Ibu yang jago atur uang.

(Baca Juga: 4 Cara Membuat Budgeting Jadi Menyenangkan)

Fitur kantong ini, sesuai sama yang aku terapkan sebelumnya, yaitu sistem amplop, tapi digital jadi lebih keren lagi.

Metode kelola uang warisan dari dulu, tapi memang lebih efektif karena uang jadi lebih aman dari gangguan-gangguan yang sering datang. Karena kalau di rekening yang campur semua, wah suka ga kerasa aja, sisa uang dari sebulan lalu yang tadinya buat A eh, malah kepake buat keperluan B.

Denger cerita Bu Anika berasa “Hore, gue ketemu tools yang selama ini gue cari. Untuk memudahkan atur uang belanja, dana pendidikan anak, dana untuk investasi dan uang bisnis keluarga tanpa harus punya banyak rekening yang jujur bikin pusing”.

Gak pake pikir lama, langsung download aplikasinya di Play Store (klik disini), isi data dan besoknya langsung di video call sama staf banknya untuk verifikasi, dan beberapa menit kemudian akun sudah bisa digunakan. Tentunya hal ini sangat memudahkan buat Ibu-Ibu seperti aku yang cuma berdua sama bayi di rumah di kala weekdays, karena gak perlu keluar rumah untuk buka rekening. Semudah itu bu.

Anti Panik Bayar Pajak Kendaraan_1

Setelah akun ku terverifikasi, yang langsung kepikiran adalah, “Wah, bisa coba buat kantong pajak kendaraan nih kayaknya”. Dan aku langsung buat kantong untuk pajak kendaraan motor dan juga pajak kendaraan mobil. Cukup amazed karena di kantong ini ada fitur autosave atau non autosave, bahkan sampai ada targetnya juga. Jadi bisa keliatan sudah berapa persen uang di kantong tersebut hingga menuju target.

Ahh, pokoknya memudahkan sekali untuk memantau progres dari setiap tujuan keuangan lewat fitur kantong Bank Jago ini.

Suami pun gak kalah excitednya. Alhamdulillah akhirnya kami menemukan tools yang memudahkan kami untuk mengelola uang keluarga kami.

Anti Panik Bayar Pajak Kendaraan_2

Untuk kantong pajak motor dan mobil ini, aku buat masing-masing. Kemudian aku pilih menerapkan fitur non autosave aja, jadi semisal ada pemasukan di luar gaji suami bisa langsung ditambah aja kesana, aku gak bergantung dari gaji suami masuk rekening. Karena kami punya pos pemasukan tidak tetap, antara lain seperti fee suami mengisi acara pelatihan dan fee aku mengerjakan project lesson plan & kurikulum pelatihan, serta jualan kue yang kami jalankan.

Kemudian setelah dibuat kantongnya, saya coba breakdown terlebih dahulu dari jumlah pajak yang perlu dibayarkan kemudian dibagi dengan lamanya waktu yang masih kami miliki untuk mengumpulkan uang, didapatlah untuk pajak mobil yang akan jatuh tempo di bulan Agustus berjumlah 356.000/bulan dan pajak motor di bulan Juni sejumlah 55.000/bulan.

Anti Panik Bayar Pajak Kendaraan_3

Alhamdulillah pas pemasukan ada yang masuk ke rekening di awal bulan Januari ini, langsung semangat buat isi kantong pajak kendaraan mobil dan motor, dan terharu karena kantong-kantong ini sudah terisi sesuai rencana. Optimisme bahwa kami bisa mengalokasikan dana untuk pembayaran pajak ini semakin tinggi. Fitur kantong ini memudahkan semua jadi jago atur uang.

(Baca Juga: 4 Keuntungan Terbesar Bayar Tagihan Tepat Waktu)

Dari sisi psikologis pun kami jadi merasa bersemangat karena melihat kantong rutin terisi. Progres ini juga bikin kepercayaan diri ku dan suami meningkat, optimis kondisi keuangan keluarga lebih sehat.

Walau progressnya saat ini baru belasan persen rasanya happy banget. Kami merasa tambah yakin dengan salah satu goals keluarga kami di tahun 2022 sebagai keluarga yang jago dalam mengatur cuan akan mudah tercapai.

Yuk bu, ikutan vibe positif jago atur uang 2022 dan terapkan Fintamin B nya ya, biar Ibu makin Jago atur keuangan rumah tangga. Ibu bisa download aplikasi Jago sekarang!

Anti Panik Bayar Pajak Kendaraan_4

Anti Panik Bayar Pajak Kendaraan_5


Share:

Artikel Terkait

Financial Support - Jan. 24, 2022

Yuk Buat Resolusi Keuangan Bareng Suami, Intip 4 Tipsnya Bu!

Baca selengkapnya >
Financial Support - June 30, 2022

Anti Brutal Beli Buku Anak dengan Arisan Buku dari Ibu Isma Eriyanti

Baca selengkapnya >
Cek Artikel Serupa

Comments

Add a Comment




Berlangganan

Jangan kelewatan artikel dan berita terbaru agar #Ibumakinjago ngatur cuan, jalanin bisnis, dan ngurus keluarga.

© 2023. Persembahan Ibu Punya Mimpi dan Bank Jago