Cerita Ibu Githa dari Komunitas Teman ADHD, Bertumbuh dan Mengatur Biaya Anak Berkebutuhan Khusus

Estimasi waktu membaca: 5 menit

Tepat setahun yang lalu anak pertamaku didiagnosa. Baru sekarang juga aku mau bercerita tentang keadaan yang sebenarnya. Malu? Nggak sama sekali. Justru aku bangga sama pencapaian besar yang terjadi sama anakku yang nggak dimiliki anak lain.”

Begitulah ungkapan hati Kak Githa, Ibu dari 2 anak kebutuhan khusus pada salah satu postingannya di Instagram. Terasa yah Bu semangat positif berikut suka duka perjuangan Ibu Githa yang tersirat dalam kata-katanya. Salah satu putra Ibu Githa mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian serta berperilaku impulsif. Sedangkan putra keduanya mengalami Global Delay Development (GDD) atau yang biasa disebut dengan keterlambatan perkembangan umum. .

Mari kita simak cerita dari Ibu Githa dari Komunitas Teman ADHD (KITA) yang bertumbuh sebagai Ibu dengan anak berkebutuhan khusus. Ada juga tips seputar mengatur biaya terapi yang Ibu Githa sampaikan di sini. Yuk, kita simak!

Berkenalan dengan Komunitas Teman ADHD (@temanadhd)

Saat Ibu Githa mengetahui bahwa anaknya berkebutuhan khusus, Ibu Githa aktif mencari informasi mengenai anak berkebutuhan khusus. Salah satu informasi yang Ibu Githa dapatkan adalah tentang Komunitas Teman ADHD atau disingkat KITA (@temanadhd).

Komunitas Teman ADHD (KITA) adalah komunitas yang dibentuk untuk support dan psikoedukasi dalam mengoptimalkan perkembangan anak atau individu dengan ADHD. Hadir untuk mengisi informasi, memberikan kesadaran, dan pemahaman masyarakat tentang ADHD, komunitas ini ingin menunjang kualitas hidup yang lebih baik pada anak atau orang dewasa dengan kondisi ADHD.

Komunitas-ABK-Ibu-Makin-Jago.png

Anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa gangguan pengendalian diri, masalah rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berpikir, dan mengendalikan emosi. Sedangkan Global Developmental Delay (GDD) atau biasa disebut dengan keterlambatan perkembangan umum adalah tertundanya dua atau lebih bidang perkembangan pada anak.

Tapi bagaimana ya kita mengetahui bahwa anak kita mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya? Tentunya dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut agar kita mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak kita. Yuk, kita simak lebih lanjut ulasannya.

Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak

Sebagai seorang Ibu, kita memiliki intuisi atas tumbuh kembang buah hati. Biasanya akan terasa ada yang salah atau terlintas dalam hati, “Kok anakku begini yah?”. Terkadang intuisi ini tidak bisa dianggap sepele.

Pengalaman Ibu Githa pada anaknya juga berawal dari sebuah intuisi seperti “feeling aku ga enak”. Awalnya anak Ibu Githa bisa berkomunikasi dan mengeluarkan beberapa kata, namun menjadi tidak bisa mengucapkan kata tersebut. Dari perasaannya tersebut, Ibu Githa mulai mencari informasi dan kemudian memeriksakan anaknya di klinik tumbuh kembang.

Terapi yang dilakukan di klinik tumbuh kembang beragam, mulai dari terapi fisik, terapi wicara, terapi bermain, terapi sensori integrasi, serta terapi okupasi. Jenis terapi ini disesuaikan dengan kondisi pada setiap anak. Tujuannya agar kelak anak bisa tumbuh menjadi lebih mandiri dan bisa menjalani berbagai aktivitas.

Diagnosa dari dokter atau tim tentang anak terkadang akan membuat Ibu kaget, merasa bersalah, ataupun merasa down menghadapi kenyataan seperti Ibu Githa. Tapi tidak ingin larut dalam perasaan, Ibu Githa dan keluarga meneguhkan niat untuk menjalani terapi yang dibutuhkan oleh putranya, untuk memberikan fasilitas terbaik sesuai apa yang sebenarnya mereka butuhkan.

Baca juga: Gaya Parenting Bisa Pengaruhi Keputusan Finansial Anak di Masa Depan. Apa Iya??

Rekomendasi Tempat Terapi Anak Berkebutuhan Khusus

Sebelum Ibu menentukan tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus, Ibu Githa punya tips nih untuk mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

  • Cari terapis dan dokter yang sudah berpengalaman
  • Ketahui track record terapis dalam menangani anak berkebutuhan khusus
  • Terapis yang ramah dan detail penjelasannya serta enak untuk diajak berdiskusi
  • Lokasi yang tidak terlalu jauh dari lingkungan tempat tinggal
  • Biaya terapi yang masih terjangkau
  • Waktu pelaksanaan terapi yang bisa diatur sesuai kondisi.

Berikut adalah beberapa rekomendasi tempat terapi anak berkebutuhan khusus di sekitar Jabodetabek:

  • Klinik Mutiara Hatiku, Jakarta Barat
  • Klinik Superkidz, Bekasi (https://www.superkidz.id/)
  • Klinik Lalita, Bekasi (https://kliniklalita.com/)
  • YPAC, Jakarta (https://www.ypacjakarta.org/)
  • Klinik RHE, Jakarta Timur (https://klinikrhe.co.id/)
  • Viji Clinic, Pluit dan Serpong (https://www.vijiclinic.com/)
  • Pusat Terapi Tumbuh Kembang Anak AyaA Center Tajurhalang, Bogor
  • Klinik Anakku CMC, Depok (https://www.instagram.com/anakku.cmc)
  • Klinik Pela 9, Bintaro, Tangerang (https://www.klinikpela9.com/)

Untuk Ibu Jagoan yang berada di Jabodetabek, semoga rekomendasi ini dapat membantu yah bu. Ngomong-ngomong soal lokasi, siapa di sini yang jadi kepo soal mengatur biaya terapi anak?

Image-ABK-Ibu-Makin-Jago.png

Baca juga: 10 Aktivitas Untuk Anak-Anak di Rumah, Curahan Kasih Sayang Nggak Perlu Mahal!

Mengatur Biaya Terapi Anak Berkebutuhan Khusus

Dari cerita Ibu Githa, biaya terapi yang dikeluarkan cukup lumayan lho Buibu. Ada yang dibayar per sesi, ada yang dibayar per beberapa kali pertemuan, ada yang dibayar bulanan dan ada juga yang bisa menggunakan asuransi dari BPJS. Sekali kedatangan atau disebutnya per sesi dari setiap jenis terapi, biayanya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu. Jangan lupa untuk menganggarkan pemeriksaan tumbuh kembang awal yah, Bu. Pemeriksaan tumbuh kembang ini biasanya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta.

Penasaran dengan versi pengaturan biaya Ibu Gita? Berikut adalah cara yang dilakukan Ibu Gita dalam mengatur biaya terapi anak berkebutuhan khusus:

1. Penentuan Lokasi Berpengaruh Pada Biaya Transportasi

Sebaiknya, sebelum Ibu menentukan lokasi, coba datangi dulu beberapa tempat terapi yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal. Pemilihan lokasi juga mempengaruhi jarak tempuh lho, Bu yang akan mempengaruhi biaya transportasi. Bila dekat, jadi lebih hemat kan, Bu?

2. Cek Biaya dan Jenis Terapi yang Disediakan

Di sini Ibu bisa cek lebih rinci mengenai biaya terapi dan jenis terapi yang disediakan. Apakah sesuai dengan kebutuhan anak? Apakah terjangkau dengan kantong kita?

3. Pertimbangkan untuk Menggunakan BPJS

Untuk terapi di Rumah Sakit tertentu, ternyata beberapa dapat menggunakan asuransi dari BPJS. Sedikit bocoran prosedur yang harus ditempuh dari Ibu Githa. Pertama, Ibu bisa minta rujukan ke FASKES 1 terlebih dahulu yang ditujukan ke dokter anak. Kedua, akan dilanjut pemeriksaan oleh dokter rehabilitasi medik dan jadwal terapi akan ditentukan oleh pihak rumah sakit.

4. Cari Penghasilan Tambahan Bila Dibutuhkan

Jika biaya pengeluaran tidak mencukupi, maka kita bisa cari penghasilan tambahan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Tujuannya supaya pengeluaran terapi tidak mengganggu cash flow bulanan dan operasional keuangan rumah tangga tetap dapat berjalan dengan aman.

infografis-ABK-Ibu-Makin-Jago.png

Nah, kalau Ibu ingin lebih aman, dan tidak ingin dana terpakai untuk hal yang diluar kebutuhan terapi, Ibu bisa memanfaatkan aplikasi bank digital seperti aplikasi Jago. Melalui aplikasi Jago, Ibu dapat membuat 1 kantong khusus untuk kebutuhan terapi anak dan manfaatkan kantong terkunci agar kantong aman sampai nanti dibutuhkan.

Ibu tertarik dengan artikel ini? Jangan lupa subscribe website Ibu Makin Jago, dan dapatkan informasi menarik lainnya seputar financial, parenting, mental health dan self development. Join via telegram ya Bu, semudah klik telegram Ibu Makin Jago.

Apapun kondisi anak kita, tetaplah kuat dan penuh kasih sayang. Peluk hangat buat Ibu Jagoan semua.

Referensi:

https://www.nhs.uk

https://www.kemenpppa.go.id

https://www.cikal.co.id

https://fk.ui.ac.id


Share:

Artikel Terkait

Financial Support - Jan. 20, 2022

Anti Panik Bayar Pajak Kendaraan Dengan Cermat Budgeting

Baca selengkapnya >
Financial Support - Dec. 20, 2022

Cara Jago Nyiapin Dana Pendidikan Anak

Baca selengkapnya >
Cek Artikel Serupa

Comments

Add a Comment




Berlangganan

Jangan kelewatan artikel dan berita terbaru agar #Ibumakinjago ngatur cuan, jalanin bisnis, dan ngurus keluarga.

© 2023. Persembahan Ibu Punya Mimpi dan Bank Jago