Arisan Menabung Mimpi

Feby Azrian

Editor & Ibu Rumah Tangga

@febyazrian

Estimasi membaca: 5 menit

Siapa yang belum pernah ikut arisan?

Kegiatan yang dulu lekat sama ibu-ibu, nyatanya pas kuliah dan sebelum jadi ibu pun sudah jadi agenda seru-seruan rutin. Bahkan pesertanya gak cuma lagi ciwi-ciwi dan tentu saja acaranya jauh dari kata ghibah, justru penuh faedah.

Arisan memang sudah lama menjadi tradisi di Indonesia. Mulai dikenal sekitar 1970-an dan terus bertahan hingga kini, bahkan ikut bertransformasi di era digital.

Dari arisan-arisan ini banyak aspirasi pesertanya yang bisa terpenuhi. Dulu aku ingat ketika Mamahku punya arisan namanya Arisan Mebel, iya.. jadi geng Mamah tuh nge fans sama satu merek tertentu dan mereka bikin arisan biar bisa rutin giliran upgrade furniture di rumah untuk merek dari showroom itu. Setidaknya ada tiga furniture yang akhirnya Mamahku dapat dalam rentang entah berapa tahun.

Lain lagi dengan para sosialita yang pernah terdengar arisannya pun pakai dollar. Ada juga yang arisan buat seri buku ensiklopedia anak yang memang sekali jebret harganya cukup mahal yah tapi kalau sistemnya pake arisan kan jadi seru, plus dengan belinya kolektif juga so pasti dapet ekstra diskon dari agennya.

Arisan Untuk Mimpi-Mimpi Kita

Satu benang merah dari arisan-arisan di atas, utamanya uang arisan yang didapat dipakai buat membeli suatu barang yang diidamkan, yang memang jadi lebih ringan ketika sistemnya menabung via arisan.

Coba saja, misal sebagai Ibupreneur, aku bercita-cita membuat PT (Perseroan Terbatas) untuk bisnisku, kan lumayan banget harganya setidaknya delapan juta. Tapi dengan sistem arisan, rasanya lebih ringan, plus senang melihat satu-satu teman-teman yang dapat giliran arisan berbagi apa yang mereka lakukan dengan uang itu. Ada yang ke tempat liburan impian bareng anak, ada yang buat modal usaha, dan lainnya.

Benar deh, arisan memang cocok buat kita menabung mimpi. Sifatnya yang short term, rutin bertemu baik online maupun offline akhirnya tidak hanya uang yang kita dapat, tapi juga keakraban dan semangat.

Tapi arisan gak selalu harus bombastis kok iurannya. Bahkan aku ingat ketika kuliah aja iuran cuma 10 ribu per bulan, itu juga masih ada aja yang nunggak bayar. Begitulah, memang karakter seseorang juga bisa dinilai saat bergabung dalam arisan. Betul gak, bu?

Nah, sayangnya oknum seperti ini nih bikin kapok para peserta arisan, apalagi bendarahannya. Makanya sering kali ide arisan cuma jadi wacana soalnya pada ogah buat jadi bendahara dan yang terbayang keribetan koordinasinya. Termasuk aku tuh yang suka malas diajak arisan.

Fitur arisan pertama di Indonesia

Nah, menariknya ikutan jadi kontributor di Ibu Makin Jago, jadi terdepan juga buat ‘coba cobi’ fitur dari Bank Jago ini. Jreng! Kaget dong pas tau ada fitur Arisan. Wah! martabat arisan sekarang naik tingkat karena ada fitur khusus di aplikasi Jago.

Ketika Tahu Bank Jago Punya Fitur Arisan

Biasanya arisan yang dianggap hal trivial, sekarang sampai dibuatkan khusus sama Bank Jago. Kok bisa kepikiran yah?

Saking terharunya, akhirnya berbekal badge kontributor Ibu Makin Jago, aku mengirimkan empat pertanyaan teruntuk product development di Bank Jago:

#1 Halo, salam kenal dari #IbuMakinJago. Terima kasih yah sudah buat fitur yang greget buat Buibu banget nih, fitur Arisan secara digital. Bisa tahu dari mana ide memasukkan fitur Arisan ke produk Jago?

Hai Bu. Senang sekali kami bisa membuat fitur yang memang pas buat kebutuhan nasabah seperti ini. Arisan sendiri merupakan mekanisme tabungan yang sudah dikenal banyak orang yang tersebar di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh internal kami, tujuan arisan tidak lagi hanya untuk menghemat uang, tetapi juga networking untuk bisnis peserta, keakraban dengan teman, dan lainnya. Terima kasih atas apresiasinya ya Bu.

#2 Wow menarik juga sampai ada riset Arisan, seru sekali yang berkesempatan jadi penguji perdana fitur ini yah. Memang risetnya seperti apa?

Kami melakukan pengujian pengguna juga wawancara dengan sekelompok individu yang berpengalaman melakukan arisan. Sebagian besar bertindak sebagai bendahara. Jadi memang sebelum kami membangun fitur-fitur, kami mencoba memahami siapa nasabah kami, dan apa saja fitur yang memang dibutuhkan, sebuah pendekatan yang sering disebut customer-centric karena memang tujuan akhirnya adalah kepuasan nasabah.

#3 Sebenarnya, sudah ada aplikasi keuangan/aplikasi Perbankan/lainnya yang memiliki fitur serupa dengan Kantong Arisan yang telah dikembangkan sebelumnya belum yah? Atau apakah fitur Kantong Arisan Jago yang pertama?

Tabungan Arisan tersedia di aplikasi lain tetapi tidak dengan cara yang sama seperti ini ya Bu. Fitur di Bank Jago adalah yang pertama, yang memungkinkan peserta untuk mengakses Kantong bersama, melihat siapa pemenang periode saat ini dan menawarkan lebih banyak transparansi transaksi antara peserta arisan lainnya.

#4 Apakah ada rencana untuk meningkatkan fitur Arisan ini? Misalnya mengatur pemenang secara manual secara berkala berdasarkan kebutuhan atau suara anggota (untuk memastikan yang pertama menang terlebih dahulu). Eh maaf malah jadi request ya ini mah dari pengalaman kemarin kocok arisan di fitur ini.

Menarik sekali bu! Kami ingin melakukan hal ini di masa depan tetapi itu tergantung pada prioritas fitur yang perlu kami tingkatkan. Kami juga melakukan serangkaian penelitian lain untuk terus meningkatkan fitur Arisan kami saat ini dan customer-journey. Terima kasih ya sudah berbagi pengalamannya menggunakan fitur Arisan, kami menanti cerita arisan para Ibu Indonesia loh.

Duh jawabannya bikin adem yah, segini aja dah love banget, ternyata masih ada lagi proses iterasi produk. Dinanti banget!

Satu lagi yang bikin arisan ini pas di hati karena menambah rasa aman. Setiap peserta arisan, bahkan peserta yang membuka kantong Arisan, gak akan bisa mengambil uang yang ada di kantong tersebut. Satu-satunya cara yaitu melalui raffle (kocokan) yang kemudian otomatis akan dikirimkan dananya ke pemenang.

Kantong Arisan Menabung Mimpi

Maklum yah, gak jarang juga kita dengar isu santer tentang korban penipuan arisan, yang mayoritas korbannya ya ibu-ibu. Coba deh di googling, kita bisa menemukan banyak kasus serupa dari berbagai daerah dan kelas sosial. 

Nah, kalau seperti ini memang kita wajib hati-hati bu, jangan sampai ikutan arisan bodong. Pun kalau ikutan arisan dengan teman, ya mending pakai bantuan alat yang meminimalisir pengalaman tak menyenangkan berarisan, misal cape buat nagih-nagihin atau update info siapa aja yang udah bayar atau belum. 

Kalau di Jago sih, karena pakai Kantong Bersama otomatis ada tagihan dan bisa transparan mana yang sudah bayar ataupun belum. Transaksi secara digital pun rapi terdokumentasikan, jadi gak perlu pusing kalo kertas catatan arisan hilang.

Yuk, saling support mimpi bestie. Salah satunya lewat aktivitas arisan.

Berminat mencoba? Download disini yuk bu!

Tips Tenang dan Aman Arisan.png


Share:

Artikel Terkait

Mental Health - Dec. 23, 2022

Goals Akhir Tahun 2022: Makin Bijak Mengelola Keuangan, Makin Jago Cari Diskon

Baca selengkapnya >
Mental Health - Dec. 26, 2022

Refleksi Diri, Mari Rayakan Kemenangan Diri Ibu di Tahun 2022

Baca selengkapnya >
Cek Artikel Serupa

Comments

Add a Comment




Berlangganan

Jangan kelewatan artikel dan berita terbaru agar #Ibumakinjago ngatur cuan, jalanin bisnis, dan ngurus keluarga.

© 2023. Persembahan Ibu Punya Mimpi dan Bank Jago