Pernah kah terlintas di pikiran Ibu tentang masa lalu? Rasa-rasanya dulu pernah mencapai berbagai prestasi bahkan sering tampil di depan umum. Kok sekarang keluar rumah saja rasanya sungkan dan malu ya? Bertemu saudara atau menghadiri reuni terkadang terselip perasaan minder.
Saat memilih untuk memasuki fase baru, seperti bekerja atau menikah, tentu banyak perubahan dan penyesuaian yang harus Ibu lewati. Apkah Ibu pernah mengalami naik dan turun rasa percaya diri saat menjalani semua perubahan ini? Ibu tidak sendiri. Yuk, kita kupas satu per satu.
Menjadi Ibu adalah perjalanan yang penuh perubahan yang nggak selalu mudah. Seperti perubahan fisik setelah melahirkan, perubahan dalam hubungan dengan pasangan dan teman-teman, perubahan dalam kehidupan kerja, dan perubahan dalam kehidupan keluarga.
Ambil satu contoh yah bu, seperti perubahan fisik. Hal itu seperti sebuah keniscayaan. Saya terkadang merasa hanya dengan melihat makanan saja berat saya langsung nambah 2 kg? Lebay kan ya Bu? Namun nggak bisa dipungkiri, setelah menjalani kehamilan, persalinan, dan menyusui, badan terasa nggak berbentuk. Ukuran baju dan celana nggak perlu kita bahas disini. Tapi terkadang rasa tidak percaya diri tentang penampilan datang juga. Kalau sudah begini, rasanya pengen berlindung dibawah selimut saja ya Bu?
Mengurus anak, rumah dan tanggung jawab lainnya kadang merenggut waktu untuk mengurus diri sendiri. Bahkan waktu untuk berhubungan dengan pasangan maupun teman-teman pun jadi tersita. Dulu sering banget ke bioskop, nonton premiere bahkan. Kadang sama pasangan atau geng SMA. Sekarang mau ke minimarket seberang komplek saja butuh strategi kan ya Bu.
Padahal, meluangkan waktu untuk pasangan maupun teman-teman ini tetap penting lho Bu.
Karena itu, mempunyai teman atau berada dalam sebuah komunitas yang kita butuhkan membuat kita jadi merasa kembali hidup. Bahkan gabung dengan komunitas juga bisa jadi jalan ninja untuk jadi Ibu jagoan!
Ternyata, menyeimbangkan berbagai tanggung jawab merupakan tantangan yah bu?! Sesekali timbul perasaan tertekan dan stres, atau terkadang mempengaruhi kepercayaan diri.
Mari ambil napas dulu sejenak. Pahamilah meskipun menjadi Ibu adalah perjalanan yang penuh perubahan, dengan waktu dan dukungan yang tepat, Ibu akan semakin jago untuk dapat mengatasi perubahan-perubahan tersebut dan menjadi yang kuat juga percaya diri.
Sebenarnya apakah kepercayaan diri itu? Kepercayaan diri adalah kondisi saat seseorang mempercayai memiliki kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu. Bila Ibu memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, Ibu merasa lebih siap menghadapi tantangan dan menyelesaikan permasalahan. Tantangan dan masalah memang beragam, apalagi masalah dirumah.
Seperti harus menahan amarah saat anak numpahin air. Apalagi kalau Ibu sudah cantik-cantik dandan, eh pak suami dipanggil rapat. Batal deh jalan-jalannya. Bener apa tepat Bu?
Inilah yang membuat saya mau menyelami tentang kepercayaan diri, hingga saya menemukan hal menarik dari web kajianpustaka. Ternyata ada beberapa dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh rasa percaya diri yang tinggi.
Apa saja sih?
Wah ternyata banyak juga hal menarik yang bisa ditimbulkan dari rasa percaya diri yang tinggi. Nggak cuma itu, banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri lho bu. Lanjut baca paragraf berikut ya!
Perubahan kadang memang terasa tidak nyaman. Apalagi kalau ditambah overthinking dan teringat “dulu aku tuh nggak gini deh”. Duh, dunia terasa kelam dan gundah gulana.
Ambil nafas panjang dan mari kita beraksi. Yakin Ibu jadi makin jago mengelola emosi diri dan meningkatkan kepercayaan diri. Yuk, kita coba langkah-langkah berikut ini!
Sangat penting untuk bersikap baik dan bersahabat terhadap diri sendiri, terutama saat kita telah menjadi Ibu. Sadari bahwa Ibu tidak bisa melakukan semuanya dengan sempurna. Fokuslah pada kekuatan, hal-hal yang Ibu kuasai, dan dapat lakukan dengan baik. Setelah itu tetapkan tujuan yang dapat dicapai.
Pastikan untuk memprioritaskan perawatan diri, entah itu melalui olahraga, menghabiskan waktu bersama teman, atau beristirahat untuk rileks. Ketika Ibu merawat diri sendiri, akan terasa kondisi fisik dan emosional yang lebih baik. Kondisi emosi yang baik akan tangguh menangani toddler yang tantrum dengan senyuman. Berasa dapat piala kan Bu kalo bisa tenang pas anak tantrum? Bonusnya, hal ini tentu dapat meningkatkan kepercayaan diri Ibu.
Tidak apa-apa jika Ibu tidak memiliki semua jawaban, karena mesin search engine saja kadang error. Sah-sah juga kalau Ibu sesekali merasa tertekan. Carilah dukungan dari support system, baik itu pasangan, keluarga, dan teman. Atau mungkin ibu juga bisa mencari komunitas atau profesional yang tepat! Mencari bantuan bukan berarti Ibu lemah ya. Dengan bantuan dan dukungan ibu akan semakin jago dalam mengarungi kehidupan.
Saat bangun pagi, setelah menjalankan ibadah, beri waktu 5-10 menit untuk diri Ibu. Fokus pada hal-hal yang Ibu syukuri pagi itu. Udara yang segar, anak-anak sehat, atau mungkin mimpi indah bertemu oppa semalam. Bersyukur dapat membantu mengubah pandangan Ibu dan meningkatkan kepercayaan diri.
Saat rasa minder menghantui, kita jadi suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Walaupun normal, tapi perilaku ini tidak sehat lho Bu!
Menurut Journal of Child and Family Studies, ibu yang merasa takut dikritik orang lain dan merasa tidak memenuhi ekspektasi lingkungan, rentan mempunyai rasa malu. Bahkan perasaan-pesaraan tersebut membawa ibu pada rasa cemburu, stres, dan bahkan depresi. Bisa dibilang membandingkan diri adalah situasi tanpa keuntungan dan melemahkan kepercayaan diri. Jadi sebisa mungkin kita hindari yah bu!
Menantang diri dengan tantangan baru dan belajar keterampilan baru dapat meningkatkan kepercayaan diri Ibu dan membuat merasa lebih mampu. Coba ikuti kelas atau temukan hobi baru yang menarik minat. Atau bergabung kedalam komunitas dan menawarkan diri untuk melakukan sesuatu. Ibu nggak akan menyangka, akan banyak hal terbuka di depan ibu!
Sangat penting untuk menghargai dan merayakan prestasi besar atau kecil. Buat daftar prestasi Ibu dan lihat kembali saat merasa tidak percaya diri. Boleh lho Bu di-share prestasi apa yang Ibu capai di tahun ini pada kolom komentar.
Ingatlah bahwa menjadi Ibu adalah peran yang menantang tapi menggembirakan, dan tidak apa-apa jika tidak merasa percaya diri setiap saat. Sangat penting untuk bersikap baik dan bersahabat terhadap diri sendiri, dan menyadari bahwa normal untuk meminta bantuan. Bantuan dapat hadir dari support system dan komunitas yang kita ikuti. Mengikuti komunitas online seperti telegram Ibu makin jago, mungkin bisa jadi langkah awal Ibu untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Selamat mencoba dan see you on top ya Bu.
Referensi:
https://www.kajianpustaka.com/2019/06/pengertian-ciri-karakteristik-dan-manfaat-percaya-diri.html